Washington (ANTARA News) - Sebuah reaktor nuklir dekat Baltimore, Amerika Serikat, akan mendekati kehancuran fatal dalam dua hari saja, jika ditimpa bencana berskala besar seperti terjadi di Jepang tiga minggu lalu, kata seorang anggota DPR AS mengutipkan konsep laporan lembaga pengawas nuklir negara itu.

Dalam dengar pendapat dalam Komisi Energi dan Perdagangan DPR AS, Kamis WIB, anggota kongres dari Partai Demokrat, Diana DeGette, mengatakan penelitian yang dilakukan tahun lalu oleh Komisi Pengawas Nuklir (NRC) telah meningkatkan keraguan atas kesiapan AS dalam mengatasi bencana nuklir.

NRC menskenariokan apa yang akan terjadi pada dua PLTN nuklir AS ketika berada dalam kecelakaan dahsyat seperti yang masih terjadi di Fukushima, Jepang, tiga minggu setelah gempa besar dan tsunami merusak pembangkit listrik yang penting bagi pendingian inti reaktor dan "kolam" reaktor penghabis bahan bakar.

Salah satu PLTN yang dianalisis NRC, Peach Bottom di Pennsylvania, adalah reaktor air berat GE Mark I, model yang serupa dengan yang ada di Fukushima.

NRC memberi contoh skenario di Peach Bottom yang berada kurang dari 40 mil dari Baltimore (kota tebrsar di negara bagian Maryland dnegan jumlah penduduk 620.000 orang), kehilangan kedua tenaga utama dan generator cadangan setelah bencana besar seperti gempa, banjir atau kebakaran.

Dalam satu simulasi, reaktor yang dilengkapi dengan teknologi terkini itu diperkenalkan setelah serangan 11 September 2001.  Model yang lebih canggih ini dijadikan contoh, untuk menskenariokan apa yang terjadi pada dua reaktor nuklir tua di Pennsylvania dan New Jersey

Dalam simulasi ini, Reaktor Peach Bottom diandaikan mendekati krisis berbahaya.

"Saat gempa besar, banjir atau kebakaran diasumsikan telah merusakkan semua sumber tenaga pada reaktor nuklir dalam rancangan yang sama dengan Fukushima dan terletak kurang dari 40 mil dari Baltimore - dalam zona kontaminasi yang diserukan AS untuk Jepang di mana PLTN itu diandaikan kurang dari satu jam bakal menghadapi kehancuran nuklir parsial dalam simulasi NRC," kata DeGette seperti dikutip AFP.

Kerusakan terjadi saat inti reaktor menjadi terlalu panas sehingga mengakibatkan radiasi terlepskan.

Anggota Kongres Henry Waxman mengatakan laporan NRC itu telah "kian meningkatkan pertanyaan mengenai apakah reaktor kita serapuh yang ada di Fukushima."  Dia juga mengatakan anggota DPR harus kritis menanyakan soal keselamatan nuklir AS, berdasarkan laporan NRC ini.

AS mengoperasikan 104 reaktor nuklir, 23 di antaranya memiliki model yang sama dengan reaktor yang rusak di Jepang. (*)

Neny

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011