Jakarta (ANTARA) - Pihak Polda Metro Jaya menyatakan pembatasan mobilitas melalui PPKM Level 3 selama perayaan Natal dan Tahun Baru bertujuan untuk mencegah potensi penyebaran gelombang tiga COVID-19.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mencontohkan Eropa sebagai kawasan dengan cakupan vaksinasi melampaui 80 persen namun lengah terhadap penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Polda Metro tanamkan filosofi polantas sebagai pengayom masyarakat

"Apa yang terjadi sekarang, Eropa dilanda gelombang ketiga yang lebih parah dari kemarin. Bahkan Austria sudah lockdown, Belanda lockdown, Paris, bahkan Australia juga," kata Sambodo pada siaran langsung melalui Instagram @antaranewscom di Jakarta, Selasa.

Sambodo menambahkan bahwa dampak gelombang ketiga pada sejumlah negara di Eropa tidak hanya sekedar lonjakan angka positif COVID-19, bahkan berbuntut kerusuhan massa di sejumlah wilayah

"Di beberapa negara bahkan terjadi kerusuhan antara yang mau lockdown dan yang tidak mau lockdown," ujarnya.

Baca juga: Wagub DKI minta warga kurangi mobilitas saat PPKM Level Satu

Dia meyakini tidak ada masyarakat yang mau kejadian serupa terjadi di Indonesia. Tentunya, harapan rakyat Indonesia adalah masyarakat yang sehat secara medis dan ekonomi.

"Kita maunya Indonesia seperti sekarang ini, tenang damai semua sehat, ekonomi berjalan, angka Covid bisa ditekan. Maka harus ada pembatasan mobilitas agar pengalaman empiris di negara lain tidak terjadi di Indonesia," tutur Sambodo.

Diketahui, pemerintah berencana menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 serentak di seluruh Indonesia mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Penerapan PPKM Level 3 serentak itu bertujuan untuk membatasi mobilitas masyarakat sehingga mengantisipasi potensi penyebaran kasus COVID-19 saat libur Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Polda Metro genjot vaksinasi COVID-19 di wilayah aglomerasi

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021