Jakarta (ANTARA News) - Penulis buku wajib menyebutkan sumber data yang ditampilkan untuk menghindari plagiarisme penulis buku, kata Dosen Sastra Bandingan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) Ibnu Wahyudi.

"Ketika seorang penulis menampilkan data-data itu harus jelas berasal dari mana, apa pun jenis bukunya dan sebagai buku pelajaran mestinya buku itu penuh dengan sumber data," kata Ibnu Wahyudi dalam acara silahturahmi sastra di Fadli Zon Library Jakarta, Kamis.

Merujuk pada buku pelajaran kelas 8 SMP/Mts tahun 2008 berjudul terampil berbahasa Indonesia yang menampilkan puisi berjudul "kerendahan hati", Ibnu mengatakan bahwa puisi itu sama sekali tidak disebutkan sumbernya dari mana, dan ia menilai hal itu merupakan masalah dalam penyusunan buku.

Ibnu mengungkapkan bahwa intinya puisi Taufiq Ismail itu diduga "plagiat" hal itu karena sumbernya tidak disebutkan dari puisi itu yang diterjemahkan dari karya Douglas Malloch, maka puisi itu dituding sebagai plagiat oleh Bramantyo melalui akun Facebooknya, dan kemudian dari sanalah polemik ini menyebar luas.

Kemudian hadirlah Fadli Zon, sebagai orang yang melakukan penyuntingan karena pernah bertindak sebagai ketua panitia 55 tahun Taufiq ismail berkarya yang menyatakan bahwa puisi yang dituding memplagiat itu tak ditemukan dalam karya-karya terjemahan Taufiq.

Lalu timbul pertanyaan sebenarnya pusi ini datangnya dari mana asalnya dan siapa yang membuat puisi itu ?

Ibnu melanjutkan bahwa Puisi "Kerendahan Hati" yang beredar, nama pengarangnya ditulis sebagai Taufik Ismail. Padahal, Taufiq Ismail memakai "q" pada nama Taufiqnya, bukan "k".

"Dan pada saat itu orang mulai mengatakan k dan q itu esensial sekali jangan-jangan memang ada Taufiq Ismail yang lainnya dan orang sudah terlanjur bahwa itu Taufiq Ismail yang melakukan plagiat," katanya.

Setelah itu banyak orang mulai melacak mengenai sumber puisi itu termasuk dirinya yang ikut melacak melalui internet dan kemudian muncul nama itu dimana ia berhasil memperoleh sumbernya yang berasal dari buku pelajaran berjudul terampil berbahasa Indonesia untuk kelas 8 SMP/Mts tahun 2008 yang sumbernya dari buku teks pelajar SMP/Mts (72 judul) edisi 1 pusat perbukuan yang sudah dalam bentuk digital yang kebetulan penulisnya adalah salah seorang temanya.

"Ketika saya tanyakan tentang kasus ini, penyusun malah tidak mengetahuinya," ungkapnya

Dalam buku karangan 2008 tersebut, puisi 'Kerendahan Hati' terdapat di dalamnya dan dijadikan soal latihan. "Sayangnya, 3 pengarang buku tersebut, Dewahi Kramadinata, Dewi Indrawati, dan Didik Durianto tidak menyebutkan sumber puisi tersebut," demikian Ibnu Wahyudi.(*)
(yud/r009)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011