PBB, New York (ANTARA News) - PBB pada Kamis (14/4) mengkonfirmasi 34 orang telah ditemukan tewas di satu kamp pembangkang Iran di Irak setelah personel pasukan keamanan Irak melakukan tindakan keras terhadap kamp tersebut pekan lalu.

"Kami mengetahui 34 orang tewas di kamp itu dan daerah sekitarnya," kata jurubicara PBB Farhan Haq. "Kami berusaha memperoleh perincian lebih lanjut."

Ia mengatakan beberapa pejabat PBB mengunjungi kamp tersebut pada Rabu (13/4).

Jumlah korban jiwa itu sama dengan jumlah korban jiwa yang dilaporkan Camp Ashraf. Jumlah korban jiwa tersebut dibantah oleh pemerintah Irak, yang menyatakan cuma tiga orang tewas dalam operasi itu dan yang lain tewas sebelum tentara memasuki kamp.

Pemerintah Irak menyatakan ketiga orang tersebut tewas ketika pasukan keamanan menanggapi aksi lempar batu dan ancaman oleh warga selama satu operasi untuk memperoleh kembali lahan dari kamp itu dan mengembalikannya kepada petani.

Kementerian Pertahanan Irak telah menyatakan akan melakukan penyelidikan mengenai operasi tersebut.

Senator senior AS John Kerry, Kepala Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan konfirmasi PBB itu "sangat mengganggu dan aksi militer Irak tersebut tak dapat diterima".

Dalam satu pernyataan, ia mengatakan situasi di kamp itu tak dapat dipertahankan dan mendesak pemerintah Irak agar "melakukan tindakan koreksi" dan "menghentikan pertumpahan darah".

"Pemerintah Irak telah mengumumkan penyelidikan penuh kasus pembunuhan tersebut dan itu harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan seksama," kata John Kerry. "Penyelidikan harus meminta pertanggung-jawaban orang-orang yang bertanggung-jawab dan memastikan takkan ada pengulangan."

Kamp Ashraf adalah kubu Organisasi Mujahidin Rakyat Iran, yang oleh Amerika Serikat, Irak dan Iran dipandang sebagai organisasi teroris, kendati Uni Eropa mencabutnya dari daftar terorismenya pada 2009, demikian Reuters melaporkan. (C003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011