Sumber (ANTARA News) - Puluhan petani di Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, panen bawang merah yang dikelola dengan bantuan dana "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT Antam.

Direktur Umum dan CSR PT Antam Ir Denny Maulasa MM, kepada wartawan di Losari, Jumat, mengatakan dana yang dikucurkan ke petani melalui Koperasi Nusantara Jaya tersebut sebesar Rp500 juta.

"Kami bisa saja mengucurkan dana dua kali lipat, dengan syarat hasil bawang yang dipanen sekarang produksinya baik," katanya.

Disebutkannya, PT Antam yang bergerak di bidang pertambangan emas dan nikel dari Papua hingga Sumatra itu setiap tahun mengeluarkan dana CSR rata-rata Rp150 miliar.

Salah satunya adalah untuk petani di Losari, Kabupaten Cirebon. PT. Antam membantu masyarakat di ring satu, yakni Kecamatan tempat perusahaan beroperasi seperti di Kabupaten Bogor. Ring dua di Kabupaten dan ring tiga di provinsi tempat beroperasi. "Jadi petani di Losari tersebut termasuk di ring tiga," katanya.

Ketua Koperasi Nusantara Jaya H.Sunarto Atmo Taryono pada kesempatan itu, mengatakan, dana sebesar Rp500 juta yang merupakan CSR PT. Antam tersebut baru dapat membantu sebanyak 14 petani dari 225 anggota Koperasi.

Petani bawang di Kecamatan Losari setiap tahun mengusahakan sekiar 2.000 hektare tanaman bawang. Setiap hektare menyerap sekitar 100 tenaga kerja.

Usai panen bawang para petani dalam temu wicara dengan pejabat dari Kementerian BUMN, PT. Antam dan Koperasi Kabupaten Cirebon antara lain mengaku sebelum ada bantuan CSR petani hanya mapu menanam sekitar tiga kwintal bawang merah.

"Setelah ada bantuan dana CSR kami bisa menanam antara lima kwintal hingga satu ton," kata seorang petani.

Petani juga minta agar tidak ada impor bawang merah saat panen karena akan menjatuhkan harga. "Sebelum impor, harga mencapai Rp20 ribu perkilogram. Setelah impor harga menjadi sekitar Rp6.000 per kilogram," kata petani tersebut.

Menanggapi keluhan petani tersebut, Asisten Deputi Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan Kementerian BUMN Hanifah Afan mengatakan, akan menyampaikan ke Menteri BUMN dan Perdagangan.

"Kami juga akan mempelajari, kenapa bawang merah impor harganya lebih rendah dari bawang lokal," katanya.  (Y003/Y008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011