"Biasanya setelah bekerja suami saya langsung pulang. Kali ini nggak pulang karena katanya mau merantau untuk persiapan lahiran anak."
Cirebon (ANTARA News) - Sri Malita (27), isteri dari tersangka pelaku bom bunuh diri di Masjid Polres Cirebon (Jawa Barat) Mochamad Sarip (MS), mengaku terkahir bertemu suaminya sekitar dua minggu lalu.

Sri Malita mengatakan, suaminya mengemukakan hendak pergi guna mencari biaya persalinan anak pertamanya.

"Waktu itu suami saya bilang mau cari kerja, tapi nggak menyebutkan hendak pergi ke mana," kata Sri Malina di Dusun Senen Desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumber Waras, Majalengka, Sabtu.

Menurut Sri, suaminya bekerja di Cirebon di sebuah tempat sablon sebagai desainer.

Sri yang menikah dengan Sarip pada Agustus 2010, dan  masih tinggal dirumah orang tua.

Ketika ditanya pers, apakah suaminya sering pulang setelah bekerja, Sri membenarkan hal itu. "Biasanya setelah bekerja suami saya langsung pulang. Kali ini nggak pulang karena katanya mau merantau untuk persiapan lahiran anak," kata Sri.

Ia mengaku sudah beberapa kali mencoba mengontak suaminya, namun ponselnya tidak bisa dihubungi. "Saya bingung mencari tahu keberadaan suami saya karena ia tidak bisa dikontak," ujar Sri.

Menurut dia, suaminya sempat kuliah di Bandung, tapi ia mengaku tidak tahu kuliah di mana. "Yang saya tahu, dia kuliahnya nggak sampai selesai," katanya.

Sri mengaku mengenal suaminya sebagai sosok yang humoris dan bukan tipe orang yang aneh. Namun, menurut Sri, suaminya jarang mengutarakan persoalannya.

Sementarar itu, menurut Kepala Dusnun Senen, Toto Sunarto, Sarip orangnya tertutup dan tak pernah bergaul dengan warga sekitar. Menurutnya, meski Sarip sudah setahun tinggal di sini, tetangga jarang terlihat ngobrol dengan Sarip

"Sehari-hari, Sarip kerap mengenakan pakaian koko atau jubah putih," kata Toto.

Ia juga mengaku sempat melihat Sarip mengenakan koko hitam, tapi dia jarang ke masjid.

Saat ditunjukkan foto pelaku bom bunuh diri via telepon seorang wartawan, Toto mengaku wajah pelaku dengan Sarip memang agak mirip. Namun, ia mengaku tidak percaya jika Sarip sampai berbuat nekad.

Sementar itu, Warini (70) mertua Sarip juga mengaku mengenal Sarip sosok yang pendiam dan jarang ngobrol.

Ia juga mengaku tidak mengetahui kemana perginya menantunya tersebut. "Mau merantau ke mana juga dia nggak bilang," kata Warini. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011