Malang (ANTARA News) - Korban tewas akibat tanah longsor yang terjadi di Dusun Klangon, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, bertambah dari delapan menjadi sembilan orang.

Mereka adalah Suwandi (25), Suwoko (43), Sugianto (41), Alipiyo Supatin (42), Dirham Nur Abidin (32), Poniman (30), Misdianto (44), Ngasno (21) dan Mulyono (30). Seluruhnya warga Dusun Klangon.

Salah satu anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Muji Utomo, mengatakan, seluruh korban tewas akibat tertimbun longsoran tanah dari tebing dengan ketinggian 80 meter.

"Para tetugas berhasil mengevakuasi seluruhnya sekitar pukul 15.30 WIB, dan saat ini telah disemayamkan di Masjid Dusun Klangon, selanjutkan akan diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk segera dimakamkan," katanya.

Akibat bencana itu, delapan orang juga mengalami luka-luka dan dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Mereka adalah Raun (53), Ponari (36), Agung (13), Suwono (55), Lukman (11), Slamet Wahyudi (41), Nuriyanto (20), dan Slamet Riyanto (21).

"Korban luka mayoritas mengalami benturan batu jatuh di bagian kepala serta tertimpa tanah," kata Muji menjelaskan.

Saksi mata di lokasi kejadian, Priyanto, menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB ketika para korban mencari kayu bakar.

Kayu bakar itu rencananya akan dibuat hajatan pernikahan anak dari Sutomo (35), warga RT21/RW07 Dusun Klangon, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang.

Namun, ketika memungut kayu di pinggir Sungai Nambaan yang posisinya tepat di bawah tebing curam, tiba-tiba sejumlah batu dan tanah berjatuhan dari tebing.

Akibatnya, sejumlah warga yang sedang mencari kayu itu tertimbun dan sembilan orang tewas di tempat. "Kalau penyebab secara pastinya tanah longsor itu saya tidak tahu," katanya.(*)

(L.KR-MSW*M038/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011