Cirebon (ANTARA News) - M Basuki, adik kandung pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, M Syarif, diyakini telah disiapkan untuk menjadi pengebom untuk aksi pemboman bunuh diri berikutnya.

Keyakinan itu bukan datang dari polisi, tetapi justru dari orang tua dua pria bersaudara itu, Abdul Gafur,  ketika ditemui wartawan di Cirebon, Jawa Barat, Rabu.

Menurut Abdul Gafur, selain berdasarkan sejumlah video dan bukti lain yang ditemukan di rumah mertua Basuki, keyakinannya juga didasarkan pada persamaan pemahaman agama dan ideologi antara Syarif dengan adiknya.

"Kendati Basuki tidak sekeras kakaknya, namun soal pemahaman agama, mereka berdua memang sepaham dan seideologi," katanya.

Disela mencari lokasi untuk pemakaman jenazah M Syarif di komplek TPU Jabangbayi Cirebon, dia mengatakan, saat penggeledahan rumah H Maina, mertua Basuki, di sentra batik Trusmi di Blok Bangbangan RT 13 Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Cirebon, ditemukan empat unit rangkaian bom, 40 buku jihad dan sembilan VCD dan foto-foto latihan ala militer.

Meski yakin, Basuki "pengantin" berikutnya yang siap mengorbankan diri, Abdul Gafur mengaku tidak tahu sasaran atau pun target berikutnya. "Kalau soal sasaran berikutnya, saya tidak tahu menahu," tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Gafur juga melampiaskan kemarahannya kepada pihak yang dinilainya telah meracuni dan mencuci otak kedua anaknya untuk melakukan perbuatan biadab tersebut.

"Adanya pihak-pihak yang menjanjikan surga kepada anak-anak saya, sampai mereka bersedia melakukan perbuatan keji, adalah dajal," tegasnya dengan nada suara bergetar dan kedua tangannya mengepal.

Polisi kemarin juga menggeledah rumah Marzuki, teman M Syarif, yang diduga ikut membantu merakit bom.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011