Jakarta (ANTARA News) - Polri telah menetapkan 19 tersangka kasus peledakan bom buku dan kasus penemuan benda yang diduga bom di kawasan Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, baru-baru ini.

"19 tersangka tadi terkait dengan masalah bom buku sekaligus ditemukannya benda diduga bom yang ada di sekitar Gading Serpong," kata Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dalam keterangan resmi di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Kamis.

Kapolri tidak bersedia menyebut secara rinci identitas ke-19 tersangka tersebut. Dia juga tidak menjelaskan peran masing-masing tersangka.

Timur hanya menegaskan, pihaknya terus melakukan proses penyidikan untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya, termasuk dugaan keterkaitan para tersangka dengan jaringan teroris yang sudah ada.

"Untuk melihat secara utuh butuh penyelidikan dan penyidikan labih lanjut," katanya.

Pada pertengahan Maret 2011, polisi menemukan beberapa paket buku yang berisi bom di tiga lokasi yang berbeda.

Paket bom ditujukan kepada akktivis Komunitas Utan Kayu, Ulil Abshar Abdalla, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Gories Mere, dan tokoh Pemuda Pancasila, Yapto S. Soeryosumarno.

Kemudian hari Rabu (16/3) ancaman paket bom ditujukan kepada musisi Ahmad Dhani.

Paket bom yang dikirim pelaku kepada Ulil meledak saat Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestro Jakarta Timur, Komisaris Polisi Dody Rahmawan, mencoba menjinakkannya.

Ledakan paket bom itu melukai tiga orang, yakni Kompol Dody Rahmawan, Ipda Bara Libra Sagita, serta petugas satuan pengamanan (satpam), Mulyana.

Sementara itu, kasus yang terbaru adalah penemuan paket yang diduga bom di area pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di desa Cihuni, Serpong, Kabupaten Tangerang. Paket tersebut terletak sekitar 100 meter dari Gereja Christ Cartedal.

Sesaat setelah penemuan paket yang diduga bom, pihak kepolisian langsung menutup jalur lalu lintas yang menuju Gereja Christ Carthedal sampai radius 1 kilometer.

Sementara itu, Perusahaan Gas Negara dan Pertamina sudah menutup saluran gas di sekitar gereja Christ Catherdal.

"Saluran pipa gas milik PGN dan Pertamina, sudah kita tutup sebagai antisipasi terjadinya ledakan dari paket bom yang ditemukan," kata Manager Quality Manajer and Healthy Safety Invorenment PT Pertamina Gas, Kemas Johansyah.

Menurut dia, pipa gas yang menjadi ditemukannya paket bom merupakan milik PGN, bukan Pertamina. Saat ini, pipa gas sudah dikosongkan dengan cara membuang gas ke udara.

(F008*D013/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011