Makassar (ANTARA News) - Seluruh perawat Rumah Sakit Polri Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis berpakaian adat sebagai cara untuk memperingati Hari Kartini tahun 2011.

Kepala Rumah Sakit Polri Bhayangkara Kombes Pol dr Purwadi di Makassar Kamis mengatakan, peringatan Hari Kartini dengan memakai baju adat sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.

"Kita ingin merayakan hari Kartini dengan meriah, makanya kita persiapkan jauh-jauh hari salah satunya dengan menggunakan busana adat tradisional suku Sulsel seperti baju adat Makassar, Bugis dan Toraja," katanya.

Menurutnya, jika umumnya perawat menggunakan pakaian putih-putih, hari ini pada peringatan Hari Kartini semua perawat diminta untuk menggunakan busana adat.

Selain mengenakan pakaian adat, para perawat ini juga diminta masuk ke dalam aula untuk dipersilahkan mencari jodoh.

Namun tidak untuk ditanggapi serius. Kalaupun ada yang ingin melanjutkan hubungan itu hingga ke jenjang pernikahan adalah hal yang diinginkan oleh banyak orang.

Sedangkan bagi laki-laki yang umumnya adalah anggota Brigade Mobile (Brimob) yang bertugas di RSP Bhayangkara juga dilibatkan untuk ajang pencarian jodoh bagi yang masih berstatus lajang dan belum menikah.

"Ajang pencarian jodoh ini hanya permainan, tapi kalau ada yang melanjutkan sampai jenjang pernikahan itu hal yang bagus karena kita hanya ingin membantu saja. Dan bagi yang tidak senang tidak apa-apa juga kalau tidak melanjutkannya karena ini hanya permainan," ujarnya.

Berdasarkan pantauan, perawat yang berkumpul di dalam aula bersama anggota Brimob. Oleh pembawa acara, puluhan prajurit Brimob yang juga masih jomblo dipersilahkan masuk ke dalam aula.

Sebelum dimulai acara memilih pasangan, terlebih dahulu panitia membacakan biodata para laki-laki dan perempuan. Para polisi dipersilahkan berjalan mengelilingi barisan perawat yang berpakaian adat kemudian mereka bebas memilih perempuan yang mereka sukai.

"Kita berharap kegiatan ini dapat mempererat dan mempersatukan para perawat dan anggota Brimob yang berstatus lajang agar bisa hingga ke jenjang serius dan menikah," ucapnya.

Proses pencarian jodoh antara personil Brimob dan perawat ini menghibur puluhan dokter, pegawai dan personil kepolisian yang hadir saat itu.

Meski sedikit malu, para peserta akhirnya mau mencari pasangan yang disukai. Setiap peserta yang mendapatkan pasangan tidak wajib melanjutkan hubungannya.

Peserta yang berhasil mendapatkan pasangan mendapatkan bingkisan dari Kapolda Sulawesi Selatan Irjenpol Jhony Waenal Usman.

(ANTARA/S026)

(T.KR-MH/B/M019/M019) 21-04-2011 17:37:52

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011