"Kita bangga umat Islam di Aceh bagian dari Ahlussunah Waljamaah yang menurut keyakinan merupakan satu-satunya golongan yang selamat di dunia dan akhirat."
Banda Aceh (ANTARA News) - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi aliran sesat dan agama baru berkembang di wilayahnya.

"Kami tidak pernah menolerir jika ada aliran-aliran sesat atau agama ciptaan baru berkembang di Aceh," katanya dihadapan ratusan orang mantan pengikut aliran "Millata Abraham" yang disyahadatkan kembali di Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh, Jumat.

Hal itu disampaikan disela-sela penyahadatan kembali sebanyak 139 orang pengikut aliran sesat komunitas "Millata Abraham" yang berasal dari berbagai daerah tersebut.

Meski Pemerintah Aceh, katanya, menerapkan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh), namun memberi kebebasan kepada agama lain yang diakui negara, seperti Kristen (katolik dan protestan), Hindu-Budha dan Kong Hu Cu, sekalipun agama tersebut jelas-jelas di luar Islam.

Islam di Aceh, kata Irwandi adalah "Alhlussunah Waljamaah" yang merupakan golangan yang dianut oleh 80 persen dari seluruh umat Islam di dunia. Statistik yang dikeluarkan Rabithah Alam Islami berkendudukan di Saudi Arabia 2010, disebutkan kini umat Islam mencapai dua miliar.

"Kita bangga umat Islam di Aceh bagian dari Ahlussunah Waljamaah yang menurut keyakinan merupakan satu-satunya golongan yang selamat di dunia dan akhirat," katanya menambahkan.

Oleh karena itu, ia menegaskan, tidak boleh ada paham Syiah, Khawaru, Mu`tazilah, Bahaiyyah, Ahmadiyah, Karimiyah, Nasiriah, Druz, Qaramithah dan aliran lain di luar Sunni.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Irjen Pol Iskandar Hasan, mengimbau mantan pengikut "Millat Abraham" yang telah kembali ke ajaran Islam sebenarnya, tidak berpura-pura, tapi harus ikhlas.

Ia menegaskan, proses hukum terhadap pimpinan komunitas "Millat Abraham", yakni Zainuddin tetap berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Kasusnya tetap kita proses sampai ke pengadilan. Akan tetapi, dengan penyahadatan kembali Zainuddin, mungkin nanti akan menjadi pertimbangan oleh majelis hakim," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar bisa menerima kembali mereka yang sebelumnya terlibat dalam aliran "Millata Abraham" dan tidak anarkis.

"Mantan pengikut aliran sesat itu kita ibaratkan saja sebagai saudara yang selama ini hilang di hutan dan kini telah kembali ke kampung halamannya masing-masing. Mari kita beri mereka air minum dan makan," katanya menambahkan.
(T.A042)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011