Surabaya (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Bromo sampai sekarang masih fluktuatif sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Siaga (level III) pada gunung api berketinggian 2.329 meter dari permukaan air laut itu.

Kepala Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, dalam siaran persnya di Surabaya Kamis mengatakan, erupsi Gunung Bromo sampai sekarang masih terus terjadi.

"Hal inilah yang menyebabkan hujan abu dengan intensitas tipis hingga sedang yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat," ujarnya.

Abu yang keluar dari kawah Gunung Bromo itu mengarah ke barat dan barat laut.

Bahkan pada 5 Februari 2011, PVBMG menemukan produk letusan Gunung Bromo dalam bentuk bom vulkanik yang terlontar sejauh 1.200-1.400 meter dari bibir kawah.

Menurut Surono, potensi hujan masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan karena masih adanya endapan material abu dan pasir vulkanik yang dapat berpotensi menimbulkan terjadinya lahar.

Pada 27 April 2011 pukul 00.00-06.00 WIB di Gunung Bromo terjadi gempa tremor secara terus-menerus dengan amplitudo maksimum 15-38 milimeter.

Selain itu, dalam rentang waktu tersebut telah terjadi satu kali letusan dengan amplitudo maksimum 40 milimeter selama 35 detik.

Suara gemuruh sempat terdengar dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Bromo di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Dalam situasi seperti itu, Surono menyarankan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu terkait aktivitas Bromo.

Meskipun demikian, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai aktivitas gunung api yang berada di perbatasan Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang itu.

PVMBG tetap melarang pengunjung atau pendaki memasuki kawasan kawah hingga dalam radius dua kilometer.

(M038/C004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011