Pemerintah diam seribu bahasa. Dibayar tidak, diserbu pun juga tidak. Jangan sampai publik menganggap Pemerintahan ini sepertinya sudah tak efektif lagi,"
Jakarta (ANTARA News) - Penyanderaan kapal MV Sinar Kudus sudah berlangsung 45 hari dan kondisi 20 ABK yang ditawan perompak Somalia dikabarkan makin memprihatinkan.

"Nasib 20 pelaut Indonesia yang disandera perompak di Somalia sampai saat ini sudah sangat memprihatinkan. Ini butuh atensi serius," kata  Wakil Ketua Komisi I DPR RI (bidang Luar Negeri, Pertahanan, Intelijen), Tubagus Hasanuddin pada ANTARA News, di Jakarta, Kamis.

Ia mempertanyakan,  makanan dan kesehatan para ABK.

"Di mana sesungguhnya posisi mereka sekarang? Hingga kini   tak ada penjelasan dari pemerintah sedikit pun," katanya.

Tubagus Hasanuddin menilai Pemerintah terkesan menutup diri dan tak berminat lagi melindungi warga negaranya.

"Malah menyerahkan nasib para pelaut itu kepada tawar menawar perusahaan dengan perompak," ungkapnya.

Pemerintah, terutama pihak Kementerian Luar Negeri, lanjutnya, sepertinya juga sedang kewalahan.

Padahal, berdasar amanat konstitusi, tukasnya, Negara menugaskan Pemerintah melindungi warganya.

"Lalu, dimana peran Negara di sini? Pemerintah diam seribu bahasa. Dibayar tidak, diserbu pun juga tidak. Jangan sampai publik menganggap Pemerintahan ini sepertinya sudah tak efektif lagi,"  kataTubagus Hasanuddin.
(M036/S019)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011