Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia menjajaki beragam kemungkinan untuk menangani pembajakan kapal berbendera Indonesia di kawasan perairan Somalia, salah satunya dengan menempatkan satu kapal komando di wilayah itu.

"Kemungkinan kedua, kita tempatkan satu personel pengamanan di setiap kapal berbendera indonesia yang akan melintasi wilayah perairan Somalia," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, penempatan kapal komando atau personel pengamanan di setiap kapal berbendera Indonesia yang melintasi perairan sangat dimungkinkan namun itu harus dilakukan melalui pertimbangan yang matang.

"Salah satunya, frekuensi kapal-kapal berbendera Indonesia yang melintasi perairan Somalia. Apakah efektif kita menempatkan kapal komando dibandingkan dengan frekuensi kapal berbendera Indonesia yang melintasi perairan Somalia, atau efektifkan dengan menempatkan satu personel pengamanan di setiap kapal berbendera Indonesia. Ini akan kita kaji," kata Agus menambahkan.

Tentang kemungkinan Indonesia bergabung dalam satuan tugas maritim di Somalia atau Combined Task Force One Five One (CTF 151) yang diketuai Singapura, Panglima TNI mengatakan," pihaknya sudah mengirimkan dua orang perwira menengahnya ke dalam CTF 151,".

"Keberadaan perwira kita di gugus tugas itu terbukti efektif terutama untuk pengamanan kapal-kapal berbendera Indonesia yang melintasi perairan Somalia. Bahkan mereka membantu secara intensif keberadaan satgas TNI dengan CTF dalam proses pembebasan kapal MV Sinar Kudus," katanya.

Agus menuturkan, keberadaan CTF hanya untuk mengamankan jalur pelayaran di Teluk Aden.

"Jadi sepanjang jalur pelayaran itu dijaga oleh pasukan multinasional, dimana kapal-kapal yang melintas di kawasan itu harus melalui titik tertentu yang sudah dijamin keamananya oleh mereka. namun belum ada pembahasan bagaimana menyelesaikan kapal-kapal yang dibajak," kata Agus.

Ia menambahkan, perlu ada kesepakatan dari sejumlah negara yang kapalnya kerap dibajak perompak Somalia untuk mengatasi pembajakan itu.

"Tentu kita harus bersama-sama untuk mengatasinya dengan persetujuan Dewan Keamanan PBB," ujar Panglima TNI.

Sejumlah negara yang kapal niaganya kerap dibajak oleh perompak Somalia, kini mengantisipasinya dengan bergabung dengan CTF 151 atau menyertakan kapal militer untuk mengawal.

(R018/B013)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011