Washington (ANTARA News) - Gedung Putih, Senin (2/5), sedang mempertimbangkan untuk menyiarkan gambar jenazah Osama bin Laden di tengah seruan dari sebagian anggota penting parlemen untuk melakukan itu guna membuktikan bahwa pemimpin Al-Qaida itu memang sudah tewas.

"Kami akan melakukan apa saja yang dapat kami kerjakan guna memastikan tak seorang pun memiliki alasan untuk berusaha membantah bahwa kami mendapatkan Osama bin Laden," kata penasehat senior Presiden Barack Obama urusan anti-teror, John Brennan, kepada wartawan, seperti dilaporkan AFP.

"Oleh karena itu, penyiaran keterangan, dan apakah meliputi gambar -- adalah sesuatu yang harus diputuskan," kata Brennan, yang memburu otak Al-Qaida tersebut selama 15 tahun.

Komentarnya dikeluarkan saat anggota penting Senat memperingatkan Washington mungkin harus menyiarkan gambar Osama, yang tewas dalam serangan pasukan khusus AS pada akhir pekan lalu terhadap kompleks tempat tinggalnya yang dipagari tembok tinggi di kota Abbottabad, Pakistan.

"Mungkin perlu untuk menyiarkan gambar --betapa pun buruknya itu, sebab ia telah ditembak di kepala-- guna meredam keraguan bahwa ini cuma taktik yang telah dilancarkan pemerintah Amerika," kata anggota Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri di Senat Joseph Lieberman.

Lieberman, tokoh independen yang biasanya bersekutu dengan Gedung Putih, mengatakan ia "sepenuhnya yakin bahwa orang yang tewas Ahad malam waktu Pakistan itu adalah Osama bin Laden" dan ia akan menghormati keputusan Gedung Putih mengenai gambar tersebut.

Tapi, ia mengatakan "jika tak ada pengakuan oleh anggota Al-Qaida bahwa Osama bin Laden", sebagian orang mungkin membantah pemeriksaan DNA atas jenazahnya membuktikan bahwa itu adalah orang yang dicap sebagai otak aksi teror.

Senator Susan Collins, anggota partai Republik di komite Lieberman, juga menyatakan ia "sama sekali tak meragukan" Osama bin Laden telah tewas di kompleks tempat tinggal yang dikelilingi tembok tinggi.

"Tapi saya mengakui ada orang yang akan berusaha menghidupkan mitos bahwa ia masih hidup, dan kita telah gagal mendapatkan dia, dan untuk mengakhiri itu, mungkin perlu untuk menyiarkan beberapa gambar, atau video, atau hasil pemeriksaan DNA," katanya. (C003/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011