Jakarta (ANTARA News) - Myanmar tertarik untuk belajar pengalaman Indonesia dalam menata kehidupan demokrasi yang dinilai berhasil dan berjalan dengan lancar serta melibatkan semua pihak.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam keterangan pers di kantor Presiden Jakarta, Kamis petang, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Presiden Myanmar Thein Sein.

"Presiden Myanmar telah berbagi informasi dengan Presiden Yudhoyono perlembangan di dalam negeri Myanmar. Proses peta jalan demokrasi dalam beberapa tahun terakhir, penyelenggaraan pemilu dan pemerintahan baru Myanmar 30 Maret . Penjelasan itu rinci menggambarkan usaha ke proses transisi," kata Marty.

Menlu menjelaskan Indonesia menyampaikan dukungan dan apresiasi serta mendorong Myanmar melanjutkan proses tersebut termasuk rekonsiliasi nasional.

"Dalam kaitan ini RI dan Myanmar melihat fakta Indonesia dalam posisi berbagai pengalaman dengan Myanmar mengenai proses demokrasi, karena itu dalam pembahasan tadi Presiden Sein sampaikan keterbukaan dan harapan agar berbagi pengalaman," katanya.


Bilateral

Selain membicarakan mengenai perkembangan dalam negeri Myanmar, pertemuan bilateral yang berlangsung di Istana Merdeka itu selama lebih dari satu jam tersebut, juga dibicarakan mengenai peningkatan hubungan kedua negara melalui peningkatan saling kunjungan pejabat kedua negara.

"Antara lain sepakat perlu ditingkatkan saling kunjung tingkat kepala negara, pemerintahan dan menteri. Khususnya, Presiden Yudhoyono menekankan perlu dihidupkan kembali forum komisi bersama para menlu agar bisa beri kajian dan dorong adanya hubungan bilateral yang lebih substantif," kata Marty.

Dalam kaitan itu, Presiden Yudhoyono juga mengajak Myanmar untuk berpartisipasi aktif dalam ASEAN Fair yang akan berlangsung dalam pertemuan ASEAN berikutnya di Bali.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis sore menerima Presiden Uni Myanmar Thein Sein di Istana Merdeka Jakarta.

Penghormatan kenegaraan berlangsung pada pukul 15:30 WIB. Presiden Yudhoyono didampingi oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Kepala Staf tiga angkatan dan sejumlah pejabat lainnya.

Sementara Thein Sein didampingi oleh Menlu U Wunna Maung Lwin, Menteri Perencanaan Pembangunan U Tin Naing Thein dan Dubes Myanmar untuk Indonesia U Nyan Lynn.

Selanjutnya kedua pemimpin mengadakan pertemuan bilateral membahas sejumlah hal terkait peningkatan kerja sama kedua negara.

Pada Jumat (6/5) Thein Sein akan mengunjungi Taman Makam Kalibata, pada Sabtu dan Minggu akan menghadiri rangkaian acara KTT ASEAN.

Kunjungan Thein Sein ke Indonesia adalah yang pertama kali sejak dirinya terpilih sebagai presiden pada pemilihan umum yang digelar Myanmar sejak 20 tahun terakhir pada November 2010.

Kehadiran Thein Sein di Indonesia sekaligus untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pada 7-8 Mei 2011.

Thein Sein adalah kepala negara ASEAN pertama yang tiba di Indonesia untuk menghadiri KTT selama dua hari di Balai Sidang Jakarta itu.

Sebelum pertemuan tingkat kepala negara ASEAN, sejak 5 Mei 2011 digelar pertemuan tingkat menteri ASEAN yang membahas tiga pilar di bidang pertahanan keamanan, ekonomi, serta sosial budaya.

Pada 5 Mei 2011 juga telah digelar pertemuan bisnis pertama ASEAN-Uni Eropa yang dibuka oleh Presiden Yudhoyono di Balai Sidang Jakarta. (P008*D013/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011