Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh. Jumhur Hidayat, mengharapakan KTT ke-18 ASEAN di Jakarta pada 7-8 Mei 2011 dapat mengagendakan perlindungan buruh migran di kawasannya maupun buruh migran asal ASEAN yang ada di wilayah lain.

"Termasuk membahas pentingnya ASEAN membuka diri dalam menyerap lebih banyak lagi TKI sektor formal berkemampuan skill dan semi-skill karena melihat kebutuhan sesama negara ASEAN terhadap pemerimaan buruh migran cukup tinggi, di samping ketersediaan TKI formal untuk ditempatkan di berbagai negara ASEAN juga besar," kata Jumhur di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi tenaga kerja Indonesia (TKI) formal sekaligus kalangan profesional yang mampu bersaing untuk mengisi pasar negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Pertemuan ASEAN kali ini juga mempertemukan dialog dengan negara-negara Uni Eropa untuk menjajaki program atau perjanjian kerja sama menyeluruh.

"Karena itu persoalan perlindungan dan penempatan buruh migran menjadi relevan guna dihasilkan dalam pertemuan tersebut," ujar Jumhur.

Ia mengatakan, konperensi tingkat tingkat (KTT) ke-18 ASEAN berikut dialog dengan Uni Eropa sangat mungkin membicarakan tema perlindungan dan penempatan buruh migran, mengingat umumnya negara ASEAN menempatkan jumlah buruh migran yang tidak sedikit, baik di antara masing-masing anggotanya maupun ke negara kawasan lain.

"Dapat dikatakan ASEAN merupakan penyumbang buruh migran tergolong besar ke luar ASEAN," katanya.

Jumhur menilai, KTT ASEAN ditambah dialog ASEAN dan Uni Eropa tidak sekadar memfokuskan pada agenda perdagangan dan kerja sama ekonomi lainnya.

Kepala BNP2TKI itu menambahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kesempatan Sidang Kabinet pada 24 Maret lalu sempat menyinggung pentingnya ASEAN mempromosikan semangat perlindungan buruh migran di ASEAN serta yang ada di sejumlah negara lain, dengan membangun prinsip solidaritas ASEAN berikut ajakan terhadap negara-negara non-ASEAN maupun masyarakat internasional.

Berdasarkan data BNP2TKI, penempatan TKI tahun 2010 ke berbagai negara ASEAN khususnya Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam mencapai 163.039 orang, yang sebagian besar TKI sektor formal.

Sementara itu, jumlah seluruh TKI berdokumen di tiga negara ASEAN itu sekitar 917.332 orang di Malaysia, 106.000 orang di Singapura, dan 50.000 orang di Brunei Darussalam. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011