Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI Chandra Tirtawijaya mempertanyakan keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang hanya memberikan 80 persen hak pengelolaan blok West Madura Offshore (WMO) kepada Pertamina.

Kepada pers di Jakarta, Jumat, Chandra Tirtawijaya mengatakan bahwa seharusnya Pertamina mendapatkan 100 persen hak pengelolaan WMO.

Adapun Kodeco Energy tak perlu lagi mendapatkan kesempatan. "Seharusnya Pertamina dapat 100 persen, keputusan kementerian ESDM ini tanggung kenapa tetap kasih kesempatan kepada Kodeco," ujar Chandra.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, dengan menguasai 100 persen blok West Madura Offshore, Pertamina bisa menggandeng perusahaan daerah milik Pemda sebagai mitra kerja.

"Selain itu Pertamina juga boleh share dengan operator asing tapi tentu hitung-hitungannya berbeda. Yang penting Pertamina harus dapat 100 persen dulu," tegasnya.

Seperti diberitakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan Pertamina dan Kodeco Energy sebagai operator atau pengelola operasional lapangan minyak dan gas bumi West Madura Offshore.

Menurut Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Investasi dan Produksi, Kardaya Warnika, Pertamina menguasai 80 persen dan Kodeco 20 persen. Pertimbangan pemerintah menempatkan Pertamina sebagai operator adalah memberi kesempatan perusahaan migas nasional untuk berpartisipasi dalam pengelolaan minyak dan gas bumi nasional.

"Pemerintah menilai kinerja Pertamina cukup baik, termasuk dalam mengelola blok migas lepas pantai. Terbukti, Pertamina dapat meningkatkan produksi lapangan migas lepas pantai Jawa yang semula dikelola BP," kata Kardaya.(*)

(T.D011/Z002/)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011