Bandung (ANTARA News) - Salah seorang pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Soeripto, membantah jika PKS memiliki "link" atau ada hubungannya dengan organisasi Negara Islam Indonesia (NII).

"Saya katakan hal itu (PKS ada link dengan NII) tidak benar. Sejak awal kita tidak pernah bersentuhan dengan NII. Soal keterlibatan Ketua Majelis Syuro PKS dengan NII, karena anaknya Danu, saya kira tidak ada hubungannya, sebab beliau sejak SMP sudah disekolahkan di luar negeri," kata Soeripto kepada wartawan, usai menghadiri The International Conference On Family In Islamic World di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Sabtu.

Menurut Soeripto, selama ini PKS tidak pernah bersentuhan langsung dengan NII dan kalau pun ada kelompok atau individu yang mengatakan bahwa Ketua Majelis Syuro PKS adalah anaknya dari Danu Mohammad Hasan (salah satu tokoh NII), menurutnya hal itu tidak ada hubungannya.

Ketika disinggung jika ada penyusup yang sengaja memprovokasi PKS, Soeripto menyatakan, hal itu bisa saja terjadi.

Namun, dia mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi dengan "security awarness" atau sistem untuk mencegah adanya radikalisme.

Dikatakannya, saat ini sebagai organisasi yang melakukan gerakan-geralan, NII sudah punah.

Ia mengatakan, kepunahan NII sudah ada sejak zaman reformasi walau pun saat ini masih ada "antek-antek" NII. "Ya, jumlahnya tidak lebih dari 50 orang," katanya.

Lebih lanjut, ia menyatakan, radikalisme di berbagai negara muslim kemiskinan dan pengangguran, serta kesenjangan sosial sangat tajam, hal ini mudah menimbulkan rasa sentimen.

"Hal ini dijadikan salah satu senjata bagi pihak tertentu untuk membangun radikalisme. Namun, soal radikalime ini bisa juga dihembuskan oleh oknum-oknum intelijen untuk melakukan intimidasi dan teror," katanya.(*)

(U.KR-ASJ/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011