Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri masih mengejar dua pelaku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait dengan peledakan bom bunuh diri di Cirebon, Jawa Barat.

"Kami masih mengejar sekitar dua pelaku yang masuk DPO kasus bom di Cirebon," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Umum) Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin.

Namun, Kombes Boy tidak menyebutkan inisial dari dua DPO serta lokasi pengejarannya.

"Sementara itu, pada hari Jumat (6/5) hingga Sabtu (7/5), kita telah menangkap tiga tersangka bom Cirebon satu orang di Boyolali, sementara lainnya di Depok," katanya.

Tiga tersangka yang ditangkap belum lama lalu JH di Boyolali, dan Fd serta E alias Baim ditangkap di Depok.

Penangkapan tiga tersangka merupakan hasil lanjutan investigasi dari kasus bom Cirebon, dari pemeriksaan tersangka Ishak Andriana alias Abu Sifa yang ditangkap di Cirebon, pada hari Jumat (6/5) pada pukul 14.00 WIB, ujar Boy.

"Penangkapan terhadap tersangka JH hari Jumat pukul 17.00 WIB di Boyolali terkait penjualan senjata api jenis FN, kemudian pada hari Sabtu pukul 19.00 WIB penangkapan terhadap tersangka Fd di Jalan Raya Raden Saleh Studio Alam, Depok terkait penjualan senjata Api FN," kata Boy.

Kemudian, pada hari yang sama Densus juga menangkap tersangka E di Kelurahan Mekar Jaya RT.06 Nomor. 022, Depok terkait dengan penjualan amunisi berbagai jenis senjata api, katanya.

"Selanjutnya, dilakukan penggeledahan dan ditemukan 344 butir amunisi senjata AK 47 dan SS 1, delapan magazen AK.47 yang sebagian terisi penuh, hasil penggeledahan di rumah ZL seorang pembeli senjata api dari Fd juga di Depok, ditemukan sepucuk senpi FN dan 34 butir peluru," kata Boy.

Ishak ditangkap di Karang Kencana RT 03 RW 03 Pagongan Timur Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Cirebon, karena bersama tersangka Musala menyembunyikan atau melindungi buronan Gendut dan Irwan, serta dapat merakit bom.

Musala ditangkap kemarin di Slawi, di kawasan Pasar Malam pada hari Senin (2/5), saat sedang berjualan di Pasar Malam di Slawi.

"Ia ditangkap karena keterkaitan diduga memiliki dan menguasai bahan peledak dan masih diselidiki keterkaitan dengan bom bunuh diri oleh Muchamad Syarif di Cirebon," kata Boy.

Muchamad Syarif adalah pelaku bom bunuh diri di Mesjid Al Dzikro Mapolres Cirebon pada hari Jumat (15/4).

Saat itu, pelaku mendekat ke posisi Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco berada di baris kedua dari depan.

Pelaku saat melakukan aksinya menggunakan lima lapis celana yang terdiri satu celana dalam, dua celana pendek dan dua celana panjang.

Bom ditaruh pelaku di sebelah kanan perut pelaku, maka saat meledak tersangka tewas yang hancur bagian perutnya.

Sebelum kejadian ,pelaku mengikat bomnya di daerah dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan.

Dalam pengembangan penyidikan, Densus 88 juga menangkap Basuki, adik kandung Muhamad Syarif karena terbukti terlibat dalam aksi peledakan itu.

(S035/A011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011