Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Sebanyak 35 negara mengirimkan perwakilannya guna mengikuti "Konferensi Internasional Memerangi Suap dalam Transaksi Bisnis Internasional" yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Nusa Dua, Bali, 10-11 Mei 2011.

"Ada 35 negara yang ikut. Afrika Selatan dan Nigeria juga ikut," kata Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Bibit Samad Riyanto, di Nusa Dua, Bali, Senin malam.

Sebanyak 357 peserta terdaftar hadir hingga Senin siang, dan diperkirakan jumlahnya akan bertambah dari peserta yang langsung hadir pada hari pelaksanaan konferensi, katanya.

Konferensi internasional yang dilaksanakan selama dua hari ini, menurut dia, sebagai upaya mencoba mengadaptasi kebijakan penyuapan yang aktif dari Organisation for Economic and Co-operation Development (OECD).

Konferensi Internasional Memerangi Suap dalam Transaksi Bisnis Internasional ini rencananya akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua DPR RI Marzuki Alie.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujarnako mengatakan bahwa pada awalnya KPK hanya menargetkan 220 peserta akan hadir dalam konferensi internasional ini. Namun target tersebut harus ditambah menjadi 400 orang mengingat banyaknya peminat dari berbagai negara untuk hadir mengikuti konferensi ini.

"Tadinya 220 peserta saja, ternyata yang konfirmasi datang 300 orang. Karena itu kita rubah targetnya menjadi 400 orang," jelas Sujarnako.

Ia menyebutkan bahwa China telah mengirimkan perwakilannya sebanyak 12 orang, AS mengirimkan delapan perwakilan, sedangkan negara tetangga yakni Malaysia ikut mengirimkan enam orang perwakilannya.

Menurut dia, Indonesia menjadi pemimpin regional untuk masalah pemberantasan korupsi. Hal ini yang harus di jaga, mulai dari kebebasan pers hingga gerakan-gerakan antikorupsi.  (V002/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011