Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengibaratkan upaya pemberantasan korupsi seperti lari maraton, yang membutuhkan daya tahan dan dukungan dari seluruh pihak yang dilakukan secara sistematis.

"Upaya (pemberantasan korupsi) seperti lari maraton, bukan sprint yang cepat, dan ini memerlukan daya tahan dan dukungan dari semua pihak untuk mencapai garis finis," kata Presiden di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Kepala Negara dalam pidato kuncinya pada konferensi bertema "Shaping a New World: Combating Foreign Bribery in International Business Transactions" menegaskan bahwa berdasarkan pengalamannya, salah satu kunci utama keberhasilan pemberantasan korupsi adalah melakukan pemberantasan korupsi secara sistemik.

"Upaya itu harus holistik,...yang artinya kita harus menggali dalam memulai dari akar rumput, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di seluruh lapisan, serta memastikan upaya memerangi suap juga dilakukan," katanya.

Menurut Presiden, dengan upaya sistemik maka integritas sistem terjaga dari tindak penyuapan dan "mark-up" serta mencegah deal-deal di tingkat atas.

"Upaya sistemik berarti reformasi birokrasi dan memastikan birokrat dibayar cukup sehingga tidak mencari tambahan pendapatan," katanya.

Kepala Negara juga menyebutkan keperluan dilibatkannya pihak swasta, ombudsman independen serta komunikasi terus menerus dari pemerintah dan kalangan bisnis.

Ia juga mengingatkan bahwa upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan terus menerus untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Kepala Negara kemudian mencontohkan keberhasilan Pemerintah Hongkong menjaga kotanya dari korupsi.

"Seperti menjaga lahan kita, jika kita tidak rajin merawat maka akan tumbuh banyak gulma dan parasit," ujarnya.

Jika bersantai-santai menghadapi ancaman korupsi, maka kata Presiden, korupsi akan merajalela dan menguasai masyarakat.

Konferensi tersebut diikuti sedikitnya 400 undangan dari kurang lebih 20 negara. Konferensi tersebut kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kelompok kerja anti korupsi negara-negara G20.

(G003/R010)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011