Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR Roy Suryo bertekad terus membongkar kasus pengadaan perangkat Informasi dan Teknologi (IT) di lingkup DPR RI yang biayanya miliaran rupiah tetapi hasilnya sangat mengecewakan.

"Mari kita bongkar," kata Roy Suryo dalam pesan singkat kepada pers di Gedung DPR di Senayan Jakarta, Rabu.

Roy Suryo mempertanyakan efektivitas dan efisiensi proyek teknologi informasi di lingkup lembaga wakil rakyat ini.

Sementara itu, Deputi Anggaran dan Pengawasan Setjen Winantuning Tyastiti menjelaskan, anggaran pemeliharaan dan pengembangan jaringan internet di DPR untuk tahun 2011 sebesar Rp10,6 miliar. Sedangkan tahun 2010 sebesar Rp10.9 miliar dengan penyerapan sekitar Rp6 miliar.

Ia akan melakukan efisiensi dengan penyerapan kurang dari separuh anggaran.

Anggaran sebesar itu digunakan untuk perawatan dan pengadaan infrastruktur internet DPR, membayar langganan internet, servis provider, pemeliharaan situs dpr.go.id dan pengembangan sistem informasi. dalam kaitan ini ada lebih dari 30 kegiatan yang sangat rinci.

Mengenai website resmi DPR, menurut dia, anggaran difokuskan untuk pemeliharaan infrastruktur dan sebanyak 18 pekerja yang mengelola website ini adalah PNS dengan biaya Rp37,5 juta untuk perawatan dpr.go.id selama setahun.

(S023/K005)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011