Sampang (ANTARA News) - Unjuk rasa menuntut peningkatan layanan kesehatan yang digelar oleh dua kelompok massa di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur pada Rabu berakhir ricuh.

Dua kelompok pendemo, Lingkar Rakyat Sampang (Liras) dan komunitas keluarga pengguna Jamkesmas Sampang secara bergantian berorasi menuntut peningkatan layanan Jamkesmas di Rumah Sakit Daerah (RSD) Sampang.

Mereka terlibat kontak fisik dengan aparat kepolisian ketika mereka hendak membakar keranda mayat di halaman kantor Pemkab Sampang.

Pertama kali, unjuk rasa digelar oleh puluhan warga yang mengatas namakan diri keluarga pasien Jamkesmas dan abang becak di Kabupaten Sampang. Aksi kelompok ini digelar di kantor pemkab dan DPRD Sampang.

Korlap aksi Salim dalam orasinya menyatakan, layanan kesehatan di RSD Sampang masih sangat memperihatinkan, karena masyarakat miskin pengguna kartu Jamkesmas terkesan kurang diperhatikan bahkan "dianaktirikan" dalam pelayanan kesehatan.

"Ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan harus direformasi di Sampang ini," kata Salim.

Massa pengunjuk rasa ini bergerak menuju kantor Pemkab dan DPRD Sampang dengan membawa aneka poster dan spanduk yang berisi kritik terhadap kinerja petugas medis di RSD Sampang.

Namun baik di kantor pemkab maupun di kantor dewan, para pengunjuk rasa ini tidak ditemui mereka. Selanjutnya mereka membubarkan diri dengan membakar keranda mayat di Jalan Djamaludin depan kantor pemkab Sampang.

Namun aksi pembakaran itu dihalangi petugas sehingga bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi tidak terhindari.

Tidak kurang dari 50 keluarga miskin yang pernah dirawat di RSD Sampang juga ikut berunjuk rasa menuntut perbaikan layanan kesehatan di rumah sakit itu.

"Kami pernah merasakan bagaimana kami menjalani rawat inap di RSD Sampang. Sungguh sangat mengecewakan," teriak salah seorang mantan pasien Jamkesmas Heriyanto.

Setelah para keluarga Jamkesmas selesai menggelar unjuk rasa, selanjutnya kelompok massa kedua juga datang ke kantor pemkab Sampang.

Para pengunjuk rasa yang berjumlah ratusan dan mengatas namakan Lingkar Rakyat Sampang (Liras) ini bergerak dengan berjalan kaki menuju kantor pemkab dengan membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi kritik atas pelaksanaan layanan kesehatan di RSD Sampang.

Para pengunjuk rasa ini juga terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian Polres Sampang yang saat itu mengamankan aksi.

Aksi saling dorong ini terjadi, karena petugas menghalangi pengunjuk rasa yang hendak masuk ke halaman kantor pemkab Sampang.

Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian Polres Sampang ini berakhir, setelah Direktur RSD Sampang dr Tribudi Waluyo menemui mereka.

Di hapadan para pengunjuk rasa ini, ia berjanji akan meningkatkan layanan kesehatan. "Kami berjanji layanan kesehatan akan segera di perbaiki. Jika dalam praktik ditemui adanya layanan yang kurang memuaskan, itu manusiawi," kata Waluyo.

Usai menyampaikan aspirasinya dan berdialog dengan pihak rumah sakit, para pengunjuk rasa ini selanjutnya membubarkan diri dengan tertib.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011