Garut (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Oheo Sinapoy mengungkapkan pemerintah pusat akan mengalokasikan dana penanganan bencana sebesar Rp6 triliun termasuk untuk penanganan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Sementara dana talangan yang ada di pemerintah pusat sebesar Rp6 triliun, tapi bukan untuk Garut saja, melainkan untuk keseluruhan daerah di Indonesia," kata Oheo saat menyerahkan bantuan sekaligus peninjauan lokasi bencana banjir dan longsor di Garut Selatan, Jumat.

Dana yang akan dialokasikan pemerintah pusat bagi korban bencana di Kabupaten Garut, kata Oheo diperoleh dari APBN tahun 2011, bergantung besaran dana yang dibutuhkan.

Selama ini, pemerintah pusat menunggu hasil verifikasi data BNPB untuk mendapatkan besaran dana yang dibutuhkan dalam menanggulangi masalah pascabencana alam.

Ia menerangkan pencairan dana talangan itu tidak melalui APBD sehingga prosesnya lebih cepat.

"Dana itu langsung kepada Bupati selaku kepala daerah, tidak perlu menunggu proses lama, dan DPRD di Garut dapat memantau proses penanggulangan bencana dari dana yang sudah diserahkan ke Bupati," katanya.

Sementara itu Bupati Garut Aceng HM Fikri mengatakan Pemerintah Kabupaten Garut telah fokus menangani tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Kondisi Garut Selatan pascabencana sudah normal, warga yang mengungsi sudah kembali ke rumahnya dan saat ini kita sedang menangani masalah rehabilitasi," kata Aceng.

Dana penaggulangan pascabencana yang telah tersedia, kata Aceng dana bantuan dari Gubernur Jawa Barat sebesar Rp5,5 miliar dan sebesar Rp1,5 miliar dari APBD Kabupaten Garut.

Dana yang sudah terkumpul itu, kata Aceng dinilai masih kurang, sehingga berharap bantuan dana talangan yang ada di Pemerintah pusat dapat digunakan dalam penanggulangan pasca bencana di Garut.

"Kalau ada dana dari pemerintah pusat, kenapa tidak kita gunakan saja untuk menanggulangi bencana tahap rehabilitasi sekarang ini," kata Bupati.

Sementara itu bencana banjir bandang dan longsor telah menewaskan 13 orang warga, selain itu rumah penduduk rusak berat 118 rumah, rusak sedang 118 rumah, rusak ringan 1.775 rumah.

Kerusakan sarana umum terdapat 43 jembatan, lima bangunan sekolah, 35 tempat ibadah masjid, 16 irigasi, tiga kantor pemerintahan, 882 hektar lahan pertanian rusak tersebar dibeberapa titik di enam kecamatan yang dilanda banjir dan bandang.(*)

(U.KR-FPM/Y003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011