Solo (ANTARA  News) - Jenazah terduga teroris Sigit Qordawi (35) atau Sigit Hermawan Wijayanto, dalam waktu dua hingga tiga hari ini dapat diambil oleh pihak keluarganya untuk dibawa pulang ke rumah di Kampung Brondongan RT 2 RW 4 Serengan, Solo.

"Kami sudah dijanjikan oleh pihak kepolisian, bahwa jenazah Sigit, dalam jangka waktu dua tiga hari ini, dapat diambil oleh pihak keluarganya," kata penasihat hukum keluarga Sigit, dari Tim Pembela Muslim (TPM) Anies Prijo Anshorie, kepada wartawan di Solo, Senin.

Menurut dia, Jenazah Sigit rencananya akan dibawa pulang ke rumah Kampung Brondongan RT 2 RW 4 Serengan, Solo, tetapi pihaknya belum mengetahui tempat pemakamannya.

"Prosesi pemakaman jenazah rencana dilakukan oleh pihak keluarga Sigit," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya sebagai penasihat hukum keluarga mengharapkan agar jenazah Sigit segera bisa diambil, karena jika dimakamkan lebih cepat akan baik.

Menyinggung 15 barang bukti dalam penggeledahan di rumah Sigit, Ia mengatakan, soal uang sebanyak Rp53,2 juta itu hasil menjual rumah orang tuanya di Mojosongo yang diberikan kepada Sigit.

"Rencana uang itu, akan dibelikan rumah di Wonogiri, tetapi batal sehingga uang masih disimpan di rumah itu," katanya.

Mengenai dua senjata laras panjang, menurut dia,  merupakan senapan angin milik orang tua Sigit, dengan kondisi satu senapan sudah rusak dan satunya masih bisa digunakan dan biasa untuk berburu burung oleh orang tuannya.

"Sebuah samurai yang ditemukan oleh Densus, milik kakeknya Sigit yang diberikan oleh Keraton Surakarta. Rompi juga milik orang tua Sigit yang dibeli dari Jakarta. Jadi tidak ada hubungannya dengan yang didakwakan Sigit," katanya.

Bahkan, kata dia, soal serbuk arang warna hitam yang ditemukan oleh polisi di rumah tersebut, hanya bahan untuk merias temanten. Karena, orang tua Sigit sebagai perias dan penyewakan pakaian untuk temanten.

Ia menjelaskan, pihak keluarga Sigit saat mengecek ke rumah setelah dilakukan penggeledahan oleh kepolisian, seperangkat perhiasannya juga hilang.

"Kami tidak tahu nilainya berapa, tetapi keluarga Sigit mengatakan, bahwa perhiasan dan berlian yang disimpan di kamarnya hilang," katanya.

Sigit Hermawan Wijayanto merupakan terduga teroris yang tewas bersama Endro Yunanto, saat terjadi baku tembak dengan anggota Densus 88 di simpang tiga Jalan Palagan Tentara Pelajar Kampung Dukuh, Desa Sanggrahan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5) dini hari.
(B018)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011