Denpasar  (ANTARA News) - Wisatawan asal Rusia yang berlibur ke Bali sebanyak 25.595 orang selama triwulan I-2011, meningkat 25,16 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat 21.250 orang.

"Mereka sebagian besar datang lewat Bandara Ngurah Rai, Bali, dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, hanya 20 orang yang tercatat melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Ir Gede Suarsa MSi di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, negara itu masuk sepuluh negara terbanyak memasok wisatawan ke Pulau Dewata, karena tahun sebelumnya tidak diperhitungkan. Hal itu berkat semakin banyak masyarakat negara tersebut menjadikan Pulau "Seribu Pura" sebagai tempat berlibur yang aman dan nyaman.

Rusia mampu memberikan kontribusi sebesar 4,26 persen dari total turis ke Bali sebanyak 624.195 orang selama triwulan I-2011, meningkat 10,70 persen dari triwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya 563.847 orang.

Selama 2010 Bali menerima kunjungan 2,54 juta wisman, meningkat 8,01 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 2,38 juta orang.

Suarsa menjelaskan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, enam negara diantaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan empat negara menunjukkan adanya penurunan.

Keenam negara yang masyarakatnya semakin bergairah ke Bali selain Rusia juga Australia meningkat 28,59 persen dari 120.238 orang menjadi 156.093 orang, Malaysia 45,63 persen dari 27.548 orang menjadi 40.118 orang Singapura 53,88 persen dari 15.062 orang menjadi 23.177 orang.

Selain itu, masyarakat Inggris bertambah 46,35 persen dari 14.081 orang menjadi 20.508 orang dan Amerika Serikat naik 32,65 persen dari 14.514 orang menjadi 19.386 orang.

Empat negara yang masyarakatnya berkurang ke Bali terdiri atas China sebesar 2,15 persen dari 58.225 menjadi 56.971 orang, Jepang 19,68 persen dari 65.059 orang menjadi 52.253 orang, Taiwan 15,29 persen dari 33.714 orang menjadi 28.558 orang dan Korea Selatan 1,39 persen dari 28.396 orang menjadi 26.002 orang, tutur Gede Suarsa. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011