Pontianak (ANTARA News) - Pembina Masyarakat Budha Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Barat, Saiman mengatakan masyarakat Budha diharapkan bisa merenungkan kembali sifat-sifat dan ajarannya sehingga dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

"Perayaan Waisak tahun ini jangan sekadar seremonial saja, akan tetapi harus benar-benar dipahami maknanya," kata Saiman di Pontianak, Selasa.

Menurutnya, selain meningkatkan keyakinan, umat Budha di Kalbar harus bisa menjalin kerukunan antarumat.

Ia melanjutkan, peristiwa Waisak diperingati oleh umat Budha di seluruh penjuru dunia, dalam kaitannya memperingati tiga peristiwa penting yang dinamakan Tri Suci Waisak.

"Di mana di dalam tiga peristiwa Waisak tersebut, yang pertama adalah lahirnya manusia Budi Satwa, dari kandungan seorang ibu yang bernama Dewi Maha Maya yang merupakan istri dari Raja Sidodana yang memimpin kerajaan Kafilah Wastu di lereng Gunung Himalaya," ucapnya.

Saiman mengungkapkan, Hari Raya Agama Budha sebenarnya ada empat hari besar, yaitu hari Asada, hari Katinya, hari Magapuja dan hari Upasada.

"Hari Waisak merupakan hari yang sangat besar karena dalam hari Waisak itu, umat Budha memperingati tiga peristiwa suci yang terjadi pada bulan yang sama yaitu bulan Waisak," ucapnya.

Adapun ibadah yang dilakukan adalah berpuasa pada setiap tanggal 1, 8, 15, dan 22 di bulan tersebut.

Dia menjelaskan, setelah hari Waisak diperingati dan direnungkan oleh segenap umat Budha yang ada di seluruh penjuru dunia sebenarnya memiliki maksud dan tujuannya.

"Yang pertama adalah, memuja Tuhan Yang Maha Esa dan memuliakan dan merenungkan sifat-sifat luhur Budha, Dharma dan Sangkha," kata Saiman.

Kedua, memperkuat keyakinan dan tekad untuk mengikuti petunjuk dan jejak Budha.

Ketiga, mengembangkan kebajikan, cinta kasih, rasa simpati dan keseimbangan batin.

Keempat meningkatkan penghayatan agama dengan mengulang dan merenungkan kembali sabda-sabda Budha dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan yang kelima, membagi perbuatan baik terhadap makhluk lain agar dapat menikmati kebahagiaan hidupnya.

"Untuk itu, agar perayaan Waisak ini jangan sekadar seremonial saja, akan tetapi bisa merenungkan kembali sifat-sifat dan ajaran Budha sehingga dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.(*)
(T.T011/N005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011