Samarinda (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat segera mendirikan menara komunikasi di kawasan perbatasan negara, karena selama ini warga sangat membutuhkan.

"Menara yang akan kami bangun itu tepatnya berada di salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni di Kecamatan Long Ampung Kabupaten Malinau," kata Kepala Diskominfo Kaltim M Jauhar Efendi, di Samarinda, Minggu.

Semula lanjutnya, dia berharap kepada PT Telkom Pusat agar membangun menara komunikasi di daerah perbatasan negara itu dengan murni biaya Telkom, namun perusahaan itu tidak bersedia karena biaya yang digunakan terlalu tinggi, sedangkan jumlah konsumen di kawasan perbatasan itu tidak seberapa.

Terkait dengan itu, maka kemudian Diskominfo Kaltim merasa bertanggung jawab membantu membuatkan menara. Keberadaan menara tersebut nantinya juga akan dapat digunakan berbagai perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Kaltim.

Untuk tahap awal dalam mengatasi persoalan pembangunan pertelekomunikasian ini, pemerintah daerah memang akan membantu pembangunan menara di Malinau dahulu, yakni satu dari tiga kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu.

Ke depan lanjutnya, pembangunan menara sejenis kemungkinan akan dilakukan pada 2012, yakni akan didirikan di dua kabupaten perbatasan lainnya, yakni di kecamatan-kecamatan di Kutai Barat dan Kabupaten Nunukan.

Jauhar menyebutkan, sejak lama masyarakat di tiga kawasan perbatasan itu mengidamkan adanya sarana telekomunikasi, sebab hampir sebagian besar masyarakatnya sudah memiliki telepon genggam.

"HP mereka hanya bisa dimanfaatkan untuk mengambil gambar dan mendengarkan musik, karena belum tersedianya sinyal atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi," kata dia.

Menurutnya, fenomena di perbatasan, telepon genggam hanya bisa digunakan untuk mendengarkan musik dan memotret itu sangat ironis, karena lazimnya fungsi utamanya adalah untuk menelepon atau mengirim pesan singkat.

"Pembangunan tower di perbatasan ini merupakan salah satu cara dalam memecahkan masalah sulitnya komunikasi di daerah pedalaman. Ini juga merupakan bentuk komitmen Pemprov Kaltim dalam membangun kawasan perbatasan dan daerah tertinggal," kata Jauhar.(*)
(T.KR-GFR/N005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011