-
Jakarta (ANTARA News) - Minat baca masyarakat di Indonesia ternyata masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain, bahkan dengan negara tetangga.

"Jika dibandingkan dengan Malaysia, minat baca Indonesia masih kalah, tetapi jika dibandingkan dengan Myanmar dan Laos, Indonesia masih lebih baik," kata Kepala Perpustakaan Nasional RI Sri Sularsih kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu.

Sri mengemukakan hal itu usai dialog bertajuk "Membaca Bangkitkan Karakter Bangsa" yang diselenggarakan di Perpustakaan Nasional RI Jakarta.

Ia mengutarakan bahwa Malaysia lebih unggul dalam minat baca karena pemerintah negara itu mencanangkan gerakan Malaysia Membaca dan dilaksanakan mulai dari tingkat pimpinan negara.

"Di sana semua lembaga slogannya mari membaca, dan itu dari tingkat pemimpin hingga masyarakat," ungkapnya.

Menurut Sri, Indonesia pernah mencanangkan gerakan Indonesia Gemar Membaca namun hasilnya belum maksimal. Perpustakaan Nasional berencana  mencanangkan kembali Gerakan Indonesia Membaca 2014.

Sri mengemukakan, gerakan tersebut diprakarsai pemimpin negara dan melibatkan berbagai departemen termasuk daerah dan swasta.

"Kami ingin gerakan gemar membaca mengadopsi gerakan serupa yang dicanangkan di Malaysia. Kami berharap gerakan nasional ini akan kita wujudkan di tahun 2014." katanya

Ia juga mengatakan bahwa minat membaca yang tinggi akan menghasilkan kreatifitas yang lebih baik dan kompetisi yang lebih kuat. "Selanjutnya kita akan memiliki kemampuan untuk lebih mandiri dan bisa bersaing dengan negara lain."

Perpustakaan Nasional menurut Sri sedang melaksanakan misi pengembangan budaya gemar membaca dengan mengembangkan koleksi bacaan, mengembangkan pelayanan berbasis IT atau digitalisasi sehingga koleksi mudah diakses, dan peningkatan infrastruktur  perpustakaan.
(yud/A038)

 

 

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011