Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan sepertinya kecewa dengan molornya pembangunan 10 ribu kelompok Kebun Bibit Rakyat (KBR) sehingga proses pembibitan juga tidak bisa dilakukan dengan segera.

Menurut Menhut usai Rakor Rehab Hutan dan Lahan dan KBR di Jakarta Kamis, jika penetapan kelompok KBR bisa diselesaikan Maret lalu maka proses pembibitan juga sudah bisa dilakukan lebih awal.

"Saya mengira sudah selesai dari Maret, ternyata baru selesai sekarang, padahal saya mau `speed up`," katanya dengan nada kecewa.

Dia menjelaskan KBR yang sudah dibangun tahun lalu baru menyelesaikan pembibitan pada bulan September 2010, sehingga bibitnya baru bisa ditanam tahun berikutnya.

"Memang tidak molor. Namun jika penetapan kelompok lebih cepat, pembibitan lebih cepat. Karena itu, kegiatan menanam juga lebih cepat dan target penghijauan seluas 500 ribu hektare dapat tercapai," katanya.

Dia menghimbau pejabat kehutanan dari pusat sampai dinas agar bekerja lebih keras lagi dan tidak ragu dalam menyerap dana untuk KBR dan kegiatan menanam sebanyak Rp2 triliun.

"Saya minta dilakukan serius jangan hanya seremonial saja tanam pohon, tapi tidak ada hasilnya. Dana kami sudah siap untuk KBR tidak ada masalah, semoga bisa terserap habis September nanti," ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial Kemenhut, Harry Santoso, menyatakan, pihaknya agak kewalahan memverifikasi proposal pembangunan kebun bibit rakyat (KBR) yang mencapai mencapai 9.500 dari target sebanyak 10.000 unit pada tahun ini.

Dia mengakui pihaknya kebanjiran proposal pendirian KBR dari sejumlah kelompok tani, sehingga agak kewalahan dalam proses verifikasi data. "Kami perlu memverifikasi data yang masuk. Jangan sampai mereka yang tidak berhak justru mendapat jatah KBR," katanya .

Dia mengatakan proposal tersebut butuh verifikasi agar tidak salah dalam pengalokasian dana KBR sebesar Rp500 miliar. Proses verifikasi itu, menurut dia, membutuhkan waktu yang lebih lama.

"Setelah verifikasi, yang tidak layak kami kembalikan proposalnya. Ini butuh waktu dan ini yang menyebabkan prosesnya lama," katanya.

Tahun ini, pemerintah menargetkan akan membangun 10.000 unit KBR. KBR ini untuk mendukung program penanaman 1 miliar pohon. Penanaman pohon merupakan bagian dari upaya penghijauan dan penurunan emisi gas rumah kaca.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp2,5 triliun untuk program pembibitan dan penanaman pohon dengan sebanyak Rp500 miliar di antaranya untuk program pembibitan melalui KBR.

Sementara Rp2 triliun lainnya digunakan untuk program penanaman dari pembibitan tahun 2010. "Jika kegiatan in iberhasil, anggaran tahun depan bisa naik dua kali menjadi Rp5 triliun. Apalagi, presiden sendiri yang minta kita serius melaksanakna program pembangunan KBR dan rehabilitasi."

Tahun lalu, Kementerian Kehutanan telah membentuk 8.000 unit KBR dan berhasil melakukan penanaman sebanyak 1,5 miliar pohon.

(A027/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011