Nusa Dua (ANTARA News) - Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-16 Gerakan Non Blok (GNB) secara khusus membahas tentang tahanan politik Palestina di Israel.

Segmen khusus pembahasan tentang tahanan politik Palestina ini dilaksanakan pada hari terakhir pelaksanaan KTM ke-16 GNB, di Nusa Dua, Bali, Jumat pagi.

Permasalahan Palestina ini menjadi salah satu fokus pembahasan dalam KTM yang dihadiri delegasi dari 128 negara yang yang terdiri atas 95 negara anggota GNB, 13 negara peninjau dan 20 negara tamu ini.

Sebelumnya, pada Kamis (26/5) KTM juga membahas tentang Palestina melalui Komite Palestina GNB yang beranggotakan Algeria, Bangladesh, Kolumbia, Kuba, Mesir, India, Indonesia, Malaysia, Senegal, Afrika Selatan, Zambia, Zimbabwe, dan Palestina sendiri.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dalam forum Komite Palestina GNB tersebut mengajukan usulan berupa rencana aksi untuk mendorong upaya-upaya GNB memperluas dukungan bagi Palestina.

Rencana aksi yang diusulkan diantaranya koordinasi dan kerja sama GNB dengan kelompok-kelompok lain untuk mendorong pengakuan universal terhadap Palestina.

Selain itu, juga terus melakukan pendekatan kepada DK PBB, Majelis Umum PBB, Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan pihak-pihak lain yang berperan pada terbentuknya negara Palestina.

Kemudian, diusulkan juga agar GNB menggunakan semua forum yang memungkinkan untuk memperluas dukungan tersebut. Negara-negara anggota GNB diharapkan berperan aktif dengan menggunakan pengaruhnya masing-masing.

Rencana aksi tersebut diharapkan dapat dilakukan hingga September 2011, ketika Palestina mengajukan diri sebagai anggota PBB dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York.

Usulan Indonesia ini telah mendapat dukungan dari negara-negara anggota Komite dan masuk dalam dokumen deklarasi mengenai Palestina yang rencananya akan disahkan pada akhir KTM, Jumat (27/5)

Sementara itu, komitmen GNB terkait Palestina telah tertuang dalam Bali Commemorative Declaration yang dikeluarkan Rabu (25/5).

Dalam deklarasi tersebut disebutkan GNB berada di garis depan untuk mendukung perjalanan bersejarah rakyat Palestina dalam mewujudkan kemerdekaan, perdamaian dan keadilannya, sejalan dengan konsensus internasional yang panjang untuk mengakui Palestina sebagai bangsa serta mengakui hak asasi mereka untuk menentukan nasib sendiri.
(H017)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011