Tanjungpinang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan, angin puting beliung berpeluang kembali menyerang Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, karena adanya awan cumulonimbus, hujan deras yang disertai petir dan angin kencang.

Angin puting beliung yang terjadi dua hari lalu itu disebabkan awan cumulonimbus yang tebal dan berwarna hitam, yang disertai hujan deras, petir dan angin kencang, kata Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang/Bintan, Bhakti Wira Kusuma, Minggu.

"Saat ini awan tebal berwarna hitam itu masih berada di langit Bintan. Awan cumulonimbus itu menyebabkan hujan deras, angin kencang dan petir," ungkapnya.

Bhakti mengungkapkan, awan cumulonimbus disebabkan proses pemanasan udara yang sangat kuat pada pagi hingga sore hari, dan konsentrasi uap air yang tinggi pada awan yang terbentuk di pesisir Bintan. Awan hitam tebal, hujan lebat, angin kencang yang disertai petir dengan kekuatan tinggi terjadi di Bintan pada dua hari lalu.

"Kami mengimbau warga yang tinggal di pesisir Bintan maupun daerah lainnya meningkatkan kewaspadaan jika melihat awan cumulonimbus," ujarnya.

Awan cumulonimbus tidak hanya berada di langit pesisir Bintan, melainkan juga Tanjungpinang, Batam dan Karimun. Namun tidak semua awan cumulonimbus dapat menimbulkan angin puting beliung.

Awan cumulonimbus dengan pemanasan udara yang tidak hanya menimbulkan hujan dengan intensitas kecil, petir dan angin yang tidak terlaku kuat. Awan tebal itu juga dapat menyebabkan gelombang laut menjadi tinggi.

"Beberapa daerah yang berdekatan dengan Bintan, seperti Tanjungpinang, Batam dan Karimun juga berpeluang terjadi angin puting beliung," katanya.(*)

(T.KR-NP/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011