Gorontalo (ANTARA News) - Drama teater berjudul "Cipoa" karya Putu Wijaya dipentaskan mahasiswa jurusan Sendratasik, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Minggu malam.

Pementasan di Bengkel Seni UNG itu berlatar cerita tentang kehidupan pekerja tambang yang dibodohi dan ditipu oleh majikannya, saat mencari emas di lokasi galian tambang.

Sang majikan digambarkan melalui pementasan itu, secara diam-diam mengangkat bongkahan batu mengandung emas, yang nyaris saja ditemukan para pekerja tambang.

Ia berniat menjualnya kepada seorang pengusaha asing.

Saat berusaha mengeluarkan bongkahan emas itu, dia dipergoki salah satu anak buahnya. Sang Bos diceritakan berupaya menyogok dan berdalih bahwa apa yang dilakukannya sebagai suatu kebajikan.

Rencana si majikan terungkap, saat diam-diam para pekerja tambang itu memergokinya sedang bertransaksi dengan pengusaha asing yang hendak membeli emas itu.

Lakon yang dimainkan sekitar 11 pemain itu tampak membawa pesan terkait aksi tipu menipu dan keserakahan, serta korupsi yang diwariskan pemimpin kepada bawahannya.

Sutradara pementasan, Faisal Rex, menjelaskan telah menggarap naskah yang sarat dengan bahasa keseharian masyarakat itu, dengan hal-hal berbau komikal hingga memancing tawa para penonton.

Sayangnya pada beberapa dialog para aktor, kerap kali tidak terdengar jelas artikulasinya.

Pementasan "Cipoa" karya Putu Wijaya, bertepatan dengan peringatan Hari Anti Tambang (HATAM), Minggu (29/5).

Pada sore hari, puluhan Mahasiswa Pecinta Alam se-Gorontalo, aksi damai dengan membentangkan spanduk ukuran raksasa berisi penolakan mereka terhadap masuknya PT.Gorontalo Mineral untuk membuka tambang emas di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).(*)
(T.KR-SHS/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011