Bekasi (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djaffar menepis kabar peristiwa pembunuhan terhadap anggota Reserse Unit Ranmor Polresta Bekasi, Aipda Sugiyantoro, berkaitan dengan aksi terorisme.

Hal itu dikatakan Baharudin usai melayat ke rumah duka di Jalan H Na`ar, RT02 RW04, Kelurahan Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu, dalam rangka menindaklanjuti pemberitaan di sejumlah media massa seputar kabar tersebut.

"Hingga kini kami masih mengusut kasus itu. Polisi bekerja berdasarkan hasil penemuan fakta di lapangan, bukan berdasarkan asumsi," katanya kepada wartawan.

Dikatakan Baharudin, berdasarkan hasil penelusuran sementara di lokasi kejadian di Jalan Raya Mes Angkatan Laut, Jatiranggon, Kecamatan Pondok Gede, diperoleh informasi bahwa pelaku berjumlah lebih dari satu orang. Begitu pula dengan pelaku yang membawa senjata diduga lebih dari satu orang.

"Yang jelas diantara mereka ada lebih dari satu orang yang membawa senjata," ujarnya.

Dikatakan Baharudin, pihaknya hingga kini masih meneliti proyektil yang ditemukan di lokasi di Mabes Polda guna penelusuran lebih lanjut dari kasus tersebut.

"Sampi saat ini kami masih meneliti kepemilikan proyektil itu, apakah milik pelaku atau anggota. Jumlahnya sekitar empat buah yang ditemukan di lokasi kejadian (di depan toko Sembako Ongko Mulyo)," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Bekasi, Kombespol Imam Sugianto, mengatakan berdasarkan hasil penelusuran sementara pihaknya memperoleh informasi bahwa peluru yang digunakan pelaku berukuran 8 milimeter yang ditembakan ke bagian hidung kiri hingga menembus ke kepala belakang atas sebelah kanan dari jarak sekitar dua meter.

"Kami juga sulit mengungkap kasusnya, sebab bukti awal minim. Pelaku diduga berjumlah empat sampai lima orang," demikian Imam

(KR-AFR/Z003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011