Blitar (ANTARA News) - Budayawan asal Blitar, Jawa Timur, Andreas Edison, membenarkan jika Presiden pertama RI, Soekarno memang lahir di Surabaya, bukan di Blitar.

"Kalau merunut sejarah, memang beliau lahir di Surabaya. Kalau di Blitar, karena memang mengikuti orangtua dan untuk menempuh pendidikan," katanya di Blitar, Rabu.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi rencana pemasangan prasasti di rumah kelahiran Presiden pertama Indonesia, Soekarno, di Jalan Pandean IV/40 Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni mendatang.

Menurut Andreas, sekolah Bung Karno juga bukan hanya di Blitar, melainkan pernah juga di Tulungagung. Saat itu, usianya baru enam tahun.

Ditanya mengapa Bung Karno sampai sekolah di Tulungagung, Andreas yang juga anggota KPU Kota Blitar dua periode itu mengatakan, jika saat kecil Bung Karno sering sakit. Kakeknya bernama Hardjodikrama tinggal di Tulungagung dikenal mempunyai ilmu kebatinan, maka Bung Karno dibawa ke kakeknya.

"Setelah dibawa ke rumah kakeknya, dia sempat sembuh, lalu dibawa pulang ke Blitar, sakit lagi. Tetapi, setelah dibawa ke Tulungaung, kembali sembuh, hingga akhirnya ia sekolah di tempat itu," katanya.

Ia juga menyebut, umur 12 tahun, Bung Karno juga pindah ke Mojokerto untuk sekolah di lembaga pendidikan milik orang-orang Belanda, setelah lulus angka I (semacam pendidikan dasar), hingga kembali melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School) yang didirikan HOS Tjokroaminoto.

"Bung Karno juga pernah sekolah di Surabaya saat menempuh pendidikan semacam sekolah menengah atas (SMA) dan kontrak di rumah HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh, Surabaya," katanya.

Oleh karena itu, ia mendukung rencana Ketua Umum "Soekarno Institute", Peter A Rohi, yang akan memasang prasasti di rumah kelahiran Bung Karno, Jalan Pandean IV/40 Surabaya.

"Soekarno itu dibuatkan patung dimana saja, tetap layak, karena memang bumi Bung Karno itu milik Indonesia. Di Bengkulu juga punya, apalagi di Surabaya," katanya.

Pihaknya tidak khawatir, rencana pembuatan prasasti itu berpengaruh pada turunnya jumlah wisatawan di Blitar. Ia menyebut, Blitar tetap akan menjadi bagian dari Bung Karno, karena makamnya afa di Blitar.

Sebuah prasasti akan dipasang di rumah kelahiran Presiden pertama Indonesia, Soekarno, di Jalan Pandean IV/40 Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni mendatang. Di Jalan itu disebutkan sebagai tempat lahir Bung Karno.

Jalan yang sekarang berubah menjadi Jalan Pandean IV/40, Surabaya itu semula merupakan rumah kontrakan keluarga Bung Karno dengan nama Jalan Lawang Seketeng.

Rencana pemasangan prasasti oleh "Soekarno Institute" itu sengaja digelar pada 6 Juni 2011 karena disamakan dengan tanggal kelahiran Soekarno, yakni 6 Juni 1901.(*)

(L.KR-SAS*E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011