Lebak (ANTARA News) - Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Lebak H Hasan Alaydrus mengungkapkan, ideologi Pancasila tidak bisa ditawar-tawar lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Karena itu, ideologi Pancasila tidak bisa ditawar-tawar lagi," katanya di Rangkasbitung, Rabu.

Ia mengatakan, Pancasila juga merupakan jatidiri bangsa dan dapat melahirkan bangsa yang besar, karena mengedepankan musyawarah untuk mencari mufakat demi kepentingan bersama.

Perjuangan bangsa Indonesia tempo dulu dengan melahirkan Pancasila untuk kesejahteraan dan keadilan, katanya.

Ia mengatakan, ideologi Pancasila sebagai benteng kekuatan untuk melindungi dari ancaman, gangguan, tantangan serta hambatan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah bentuk demokrasi Indonesia yang harus dipertahankan.

"Dengan Pancasila itu, kita membangun bangsa yang besar dengan keanekaragaman suku, budaya, agama dan bahasa," katanya.

Menurut dia, Pancasila juga menjamin setiap warga menjalankan kewajiban beragama sesuai dengan keyakinan masing-masing, sebab bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamais dan bukan negara sekuler.

"Semua pemeluk agama yang ada di masyarakat dilindungi oleh negara," ujarnya.

Dia menyebutkan, pihaknya merasa prihatin saat ini nilai-nilai Pancasila di masyarakat nyaris dilupakan dan diabaikan.

Oleh karena itu, kata dia, pelajaran Pancasila wajib diajarkan kembali di berbagai tingkat pendidikan mulai taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan atas.

Sebab setelah era reformasi pelajaran Pancasila sudah tidak diajarkan di sekolah-sekolah.

Pihaknya memberikan keputusan kepada Dinas Pendidikan setempat agar tahun pelajaran 2011/2012 sudah diajarkan Pancasila di sekolah.

"Kita jangan sampai melupakan Pancasila karena budaya bangsa sendiri sebagai pemersatu bangsa," katanya. (MSR/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011