Malang (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, mengaku tidak merasa tertekan dengan adanya kasus dugaan suap di kementerian yang dipimpinnya.

Hal itu dikatakan Andi, Kamis, saat berada di Bandara Abdurahman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ketika ditanya wartawan terkait hasil pemanggilan dirinya oleh KPK, beberapa waktu lalu.

"Saya hanya menjalankan tugas sebagai Menpora, dan yang terpenting seluruh jajaran Sesmenpora bisa bekerja lebih baik dengan adanya dugaan kasus ini," ucapnya yang berada di Malang mengikuti Jambore.

Andi menyatakan, jika dirinya dan jajaran Sesmenpora siap bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap dugaan suap tersebut.

Ia bahkan meminta agar penegak hukum bisa mengungkap tuntas kasus dugaan suap tersebut, sehingga publik bisa mengetahui yang sebenarnya.

"Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, dan kita sudah pernah menyampaikan hal ini sebelumnya di Jakarta bahwa sejak awal saya katakan seluruh jajaran Sesmenpora siap bekerja sama dengan KPK untuk mengungkap dugaan suap itu," katanya, menegaskan.

Sebelumnya, menurut Ketua KPK Busyro Muqoddas, kesaksian Andi Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga diharapkan dapat memperjelas status uang yang disebut-sebut Sesmenpora Wafid Muharam sebagai dana talangan.

KPK telah menangkap Sesmenpora yang diduga menerima suap Rp3,2 miliar berupa cek dari PT Duta Graha Indah yang diantar direktur marketing perusahaan kontraktor tersebut, M El Idris dan mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang atau Rosa.

Suap itu, diduga berkaitan dengan tender proyek pembangunan wisma atlet di Jakabaring, Palembang, yang menelan anggaran negara sekitar Rp191 miliar.

Wisma atlet tersebut akan digunakan menampung para atlet dari Asia Tenggara yang akan berlaga dalam SEA Games yang akan digelar November 2011.

Proyek pembangunan wisma atlet tersebut tetap berlanjut, meski kisruh dugaan korupsi pada tender semakin ramai karena diduga melibatkan para anggota dewan salah satunya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazarrudin.
(T.KR-MSW/C004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011