Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) menyebutkan bahwa tercatat sebanyak 799 warga terpaksa mengungsi setelah lembaga kemanusiaan tersebut melakukan pendataan terkait dampak bencana Dieng.

Rilis PMI yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan, 799 warga yang terpaksa mengungsi itu tersebar di 26 titik lokasi antara lain Balai Desa Batur, SMAN 1 Batur, dan di rumah kerabat mereka di luar Kecamatan Batur.

"Pendataan pengungsi dilakukan oleh tim relawan PMI dengan rinci, detail, dan langsung ke lokasi. Bahkan hingga ke wilayah Kecamatan Wonosobo, Wanayasa, dan Karangkobar," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Banjarnegara, Edy Purwanto.

Menurut Edy, warga di pengungsian perlu mewaspadai suhu yang cukup rendah pada malam hari. Untuk itu, PMI sudah mengirimkan 150 selimut.

Ia memaparkan, bantuan selimut PMI menjangkau pengungsi Dieng di Kecamatan Batur yang pada malam hari suhunya bisa mencapai 4 derajat celcius.

Pada Kamis (2/6), PMI juga telah mengerahkan sebanyak 32 personil yang terdiri atas 20 personil PMI Kabupaten Banjarnegara, 10 personil dari PMI Kabupaten Banyumas, dan dua orang personil dari PMI Provinsi Jawa Tengah.

Kondisi terkini, status Dieng masih Siaga (level III) dengan kadar gas beracun CO2 di atas ambang batas normal.

Terkait bahaya gas beracun ini, Edy menjelaskan bahwa berdasarkan penuturan dari PVMBG, gas CO2 sangat berbahaya karena tak terlihat warnanya seperti gas belerang yang mengeluarkan warna kekuningan.

Selain itu, lanjutnya, gas CO2 tersebut juga dilaporkan tidak mengeluarkan bau yang menyengat.

"Maka demi keselamatan jiwa mereka, warga diminta untuk tetap bertahan di lokasi pengungsian," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011