Jakarta (ANTARA News) - Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta menyelenggarakan anugerah Frans Seda Award bagi warga Indonesia yang telah mendedikasikan hidupnya dalam bidang kemanusiaan dan pendidikan, seperti yang ditunjukkan tokoh Indonesia itu semasa hidupnya.

Proses seleksi berlangsung selama satu tahun, sejak 1 Juni 2011 hingga 1 Juni 2012, kata Ketua Dewan Juri Slamet Yusuf Effendy dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama kepada pers di Jakarta, Jumat.

Penghargaan Frans Seda diberikan setiap tahun kepada dua warga negara Indonesia yang berusia maksimal 40 tahun. Kriteria calon di bidang pendidikan, pertama, terlibat dalam usaha mencerdaskan anak bangsa dalam pendidikan formal/informal/nonformal, katanya.

Kedua, mengusahakan pendidikan terbuka tanpa diskriminasi. Ketiga, membuat program atau proyek pendidikan peduli lingkungan, tepat sasaran, dan berguna bagi negara dalam menghadapi persaingan global. Keempat, mempengaruhi pemerintah dalam membuat kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Sedangkan, dalam bidang kemanusiaan, pemenang harus seseorang yang berpihak kepada kaum miskin atau rakyat kecil, pembela nilai kemanusiaan, serta berkomitmen terhadap nasionalisme kebangsaan, Pancasila, dan multikulturalisme.

Para kandidat bisa mengajukan diri atau diajukan oleh kelompok dan organisasi masyarakat. Hadiah bagi setiap pemenang adalah medali dan sertifikat Frans Seda Award serta uang tunai sebesar Rp50 juta.

Dewan juri  terdiiri dari wakil Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf, wakil Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Romo Paulus Suparno, Guru Besar Psikologi Sosial Unika Atma Jaya Irwanto, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Penelitian Universitas Paramadina Totok Amin Soefijanto, dan Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bangun.

Frans Seda menjabat sebagai Menteri Keuangan di awal pemerintahan Soeharto pada 1966-1968, kemudian Menteri Perhubungan, Telekomunikasi, dan Pariwisata pada 1968-1973. Di era Presiden Soekarno, dia adalah Menteri Perkebunan pada 1964-1966 dan Menteri Pertanian pada 1966. Dia juga pernah menjabat Ketua Umum Partai Katolik pada 1956-1968. Pada 1961, mendirikan Yayasan dan Unika Atma Jaya.

Frans Seda lahir di Maumere Flores Nusa Tenggara Timur pada 4 Oktober 1926 dan wafat pada 31 Desember 2009, dikenal sebagai mantan menteri, tokoh gereja, tokoh politik, ekonom, dan pendidik.(*)

Z003/A023

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011