Surabaya (ANTARA News) - Anggota Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Soekarwo, meminta wakil sekretaris jenderal (sesjen) partainya, Ramadhan Pohan, berterus terang soal Mr. A yang dituduh sebagai penggerak kisruh internal Partai Demokrat.

"Saya sudah minta identitas itu dibuka. Kalau punya pendapat tidak boleh disembunyikan," katanya di Surabaya, Senin.

Ia berpendapat bahwa penyebutan inisial terhadap orang yang dituduh melakukan tindakan negatif justru dapat merugikan partai politik yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Apalagi selama ini Partai Demokrat dikenal sebagai sebagai partai yang santun dan menjunjung tinggi nilai demokrasi," kata Gubernur Jatim itu.

Padahal, menurut dia, demokrasi mengajarkan kepada siapa pun untuk bersikap terbuka dan transparan dalam berbagai bidang kehidupan.

"Kalau tidak, akan merugikan demokrasi yang dibangun Partai Demokrat," kata Soekarwo yang bersedia dicalonkan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim periode 2011-2016 itu.

Ia mengaku tidak tahu tentang jati diri Mr. A itu. "Saya sendiri tidak tahu siapa itu Mr. A. Ketika ramai diberitakan, saya malah kaget," katanya.

Ramadhan kepada pers sempat menjelaskan, Mr. A mencoba merusak citra partainya dengan mendalangi serangan yang bertubi-tubi belakangan ini.

Mr. A dianggap menghasut politikus Partai Demokrat, agar melakukan tindakan bodoh sehingga meruntuhkan citra Partai Demokrat.

Menurut Pohan, Mr. A adalah orang lama dalam kancah politik. "Mr. A itu politikus laki-laki yang dikenal di kelas menengah, orang tak akan menyangka karena kami juga heran," kata Pohan.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, menurut Pohan, mengetahui dengan jelas lawan-lawan politiknya. Namun, Ramadhan tidak mengetahui apakah SBY sudah mengendus keberadaan Mr. A yang dituduhnya mengobrak-abrik Partai Demokrat.
(T.M038)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011