London (ANTARA News) - Sebanyak 27 mahasiswa muslim Rusia memperdalam studi keislaman di berbagai perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Sabtu menyebutkan selain itu mereka juga akan belajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta.

Dikatakannya para mahasiswa tersebut tiba di Indonesia, Sabtu itu berasal dari berbagai wilayah di Rusia, yaitu Moskow, Kazan, Tatarstan, Grozny, Chechnya dan Makhachkala, Dagestan.

Mereka mengambil berbagai progam pendidikan baik sarjana (S-1), master (S-2) dan doktor (S-3) pada berbagai jurusan atau spesialisasi, seperti syariah, ekonomi Islam dan tilawah.

Dalam pertemuan dengan mahasiswa terebut di KBRI Moskow sehari sebelum keberangkatan ke Indonesia, Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki tekad belajar agama Islam di Indonesia.

Dubes Hamid Awaludin mengatakan bahwa mereka adalah pionir dalam mengembangkan hubungan antara bangsa Indonesia dan Rusia tidak hanya dalam aspek keagamaan, pendidikan, sosial dan budaya.

Pertemuan tersebut juga dihadiri delegasi Indonesia yang mengikuti "Interfaith Dialog Indonesia-Rusia", yang tengah berada di Moskow diantaranya Kabalitbang Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Komarudin Hidayat, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gonto Dr. KH Syukri Zarkasyi, dan Prof. Dr. Philip K. Wijaya, Perwakilan Etnis China dan Walubi, serta Alberd Pardede, Kasubbag Perencanaan Setditjen IDP, Kemlu.

Selain itu hadir pula Indira Khayretdinova dari Bidang Kerjasama Pendidikan Luar Negeri Dewan Mufti Rusia, Khamzat Khirokhmatov, Wakil Mufti Republik Chechnya dan Mukhammad-Arif Darvishov dari Institut Teologi dan Hububungan Internasional Makhachkala, Dagestan.

Menurut Prof. Dr. Komarudin Hidayat, Indonesia merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan studi belajar memperdalam keislaman.

Indonesia dan Rusia adalah negara sama-sama multi etnik dan multi agama. Pendidikan yang diperoleh bermanfaat besar bagi mahasiswa itu sendiri dan masyarakat pada umumnya dengan mengedepankan toleransi antar sesama, ujar Prof. Dr. Komarudin Hidayat.

Sementara itu, Mukhammad-Arif Darvishov menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa muslim Rusia belajar di Indonesia.

?Kami sangat senang bahwa mahasiswa kami yang sedang belajar saat ini di Indonesia baik-baik saja. Dengan pengiriman mahasiswa baru ini diharapkan dapat lebih mendekatkan hubungan antar masyarakat kedua bangsa? ujar Mukhammad-Arif.

Ditambahkan pengetahuan tentang Indonesia, perkembangan pemikiran dan praktek Islam di Indonesia menjadi dasar penting untuk dipelajari. Indonesia mengenal toleransi intern umat beragama dan antar umat beragama.

Pengiriman mahasiswa muslim tahun 2011 ini merupakan yang kedua kali, setelah tahun 2010 sebanyak 10 mahasiswa muslim Rusia memperdalam studi Islam di UIN Malang.

Kerjasama ini merupakan salah satu implementasi dari kerjasama antar perguruan tinggi Islam di Rusia dan Indonesia yang ditandatangani pada akhir tahun 2009 lalu ketika Rektor Universitas Islam Rusia, Univesitas Islam Moskow dan Institut Teologi dan Hubungan Internasional Makhachkala berkunjung ke Indonesia.

Bersamaan dengan ketibaan rombongan mahasiswa muslim Rusia, akan tiba pula delapan spesialis ekonomi dan perbankan Rusia yang akan melakukan pembelajaran perbankan Syariah di Bank Muamalat Indonesia tanggal 11 hingga 20 Juni mendatang.

Mereka berasal dari Gazprombak, Logistic investment Group "Safinat", Universitas Islam Rusia, Bank Express, Hazina Finance, Association of credit organization of Bashkortostan dan Dewan Mufti Rusia. (ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011