Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan bahwa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menghubungi pengurus DPP PD bila ada maunya.

Nazaruddin, kata Mubarok, sangat saat ini sulit dihubungi sekali pun oleh para petinggi Partai Demokrat.

"Kalau ada maunya, barulah dia menghubungi pengurus PD. Dia (Nazaruddin) telepon nggak diangkat, SMS (short message service/layanan pesan singkat) juga nggak dibalas," kata Mubarok di Jakarta, Rabu.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Sutan Bhatoegana, lanjut Mubarok, salah satu petinggi partai yang berkomunikasi dengan Nazaruddin melalui pesan singkat tadi malam.

Namun Mubarok sendiri tidak melihat langsung isi pesan singkat Nazaruddin kepada Sutan. Ia mengetahui ada komunikasi antara Nazaruddin dengan Sutan justru melalui televisi tadi malam.

"Isinya keluhan, curhat kalau dia masih sakit," ujar Mubarok mengenai isi pesan singkat itu.

Pernyataan para petinggi Partai Demokrat menanggapi pemanggilan KPK terhadap Nazaruddin mulai berubah. Pada awal-awal kepergian Nazaruddin dari Indonesia, para petinggi Partai Demokrat dapat menjamin Nazaruddin akan datang ke KPK bila memang ada pemanggilan terhadap dirinya.

Namun belakangan, terutama setelah tim yang dikirim partai menemui Nazaruddin di Singapura, Partai Demokrat tidak bisa menjamin kehadiran kader mereka memenuhi panggilan KPK. Malah, para petinggi Partai Demokrat mengatakan Nazaruddin yang mengaku tengah sakit akan hadir jika sudah sembuh.

"Sejak awal kita tidak pernah berubah (pernyataan soal kehadiran Nazaruddin). Kita kan selalu bilang dia akan datang kalau sudah sembuh," kata Mubarok.

Meski demikian, kata Mubarok, Partai Demokrat tetap mendorong Nazaruddin kembali ke Indonesia meski tidak bisa memberikan jaminan kapan Nazaruddin bisa hadir.

Selain itu, Mubarok membantah soal tudingan bahwa Partai Demokrat menyembunyikan Nazaruddin.

"Sebenarnya saya tidak mau menanggapi karena dijawab apa pun tetap seperti itu. Yang jelas kita tidak menyembunyikan," kata Mubarok.

(Zul/S026)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011