Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menyatakan Indonesia merupakan negara yang kuat, sehingga dirinya tidak yakin Indonesia menuju kebangkrutan.

"Saya yakin, bangsa ini kuat dan tidak terjadi kebangkrutan. Saya tidak sependapat negara menuju kebangkrutan," kata Kalla saat Silaturahmi Tokoh Nasional di PP Muhammdiyah yang membahas mengenai "Mencegah Kebangkrutan Negara", di Jakarta, Kamis.

Kendati demikian, ia mengharapkan negara harus dikelola dengan baik dan benar untuk kepentingan nasional agar permasalahan-permasalahan yang ada bisa diatasi.

"Jangan sampai, sumber daya alam yang ada dikuasai tidak benar tanpa sengaja dan tanpa aturan yang benar," tuturnya.

JK menilai pemerintah harus berpikir jangka panjang dalam membangun bangsa ini dan mengatasi poersoalan yang ada.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mengatakan silaturahmi para tokoh nasional ini untuk mencari solusi yang terbaik mencegah kebangkrutan negara yang mengancam bangsa Indonesia.

Kebangkrutan negara, kata dia, dilihat dari kasus korupsi yang terus merajalela, masalah ekonomi, sosial dan lainnya.

"Yang paling bahaya adalah korupsi dikuasai oleh negara," ujar Din.

Ia berharap pemerintah dan masyarakat yang ikut memberikan "saham" mencipatakan masalah itu, bisa melakukan instrospeksi dan bisa mencari jalan keluar untuk mencegah kebagkrutan negara.

"Kita harus bangkit," katanya, menegaskan.

Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas, menilai ideologi Pancasila harus masuk ke semua bidang, baik ekonomi, politik maupun sosial guna mencegah kebangkrutan negara yang bisa mengancam Indonesia.

"Ideologi sangat penting untuk mengelola negara dan bangsa ini. Kita tidak boleh pesimis tapi optimis untuk membangun bangsa ini," kata Taufiq.

Ia menilai banyaknya persoalan yang terjadi belakangan ini kemungkinan negara berjalan tanpa ideologi.

"Saat ini ideologi Pancasila mulai ditinggalkan. Pemerintah dan DPR yang paling tepat disalahkan," tuturnya lalu mengatakan MPR sudah secara "mati-matian" menyosialisasikan tentang pentingnya empat pilar kebangsaan, yakni UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Tokoh nasional yang hadir di acara silaturahmi, antara lain, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua MPR Taufiq Kiemas, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatulloh Azyumardi Azra, mantan Rektor UGM Sofyan Effendi, Rizal Ramli, dan Bambang Sudibyo.

Selain itu, budayawan Taufiq Ismail, Marwah Daud Ibrahim (ICMI), Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi, dan Kwik Kian Gie.(*)

(L.S037*U002/S019) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011