Kami memiliki lebih dari 3.500 tentara yang menempatkan diri mereka dalam risiko.
Caracas (ANTARA News/Reuters) - Ribuan tentara telah menyerang sebuah penjara di Venezuela, Jumat, untuk memperoleh kembali kendali kompleks itu setelah baku tembak antara para tawanan menewaskan sedikitnya 22 orang dalam kerusuhan terakhir yang mengguncang sistem penjara yang penuh sesak.

Pihak berwenang juga telah menembakkan gas air mata untuk membubarkan keluarga tawanan yang berdemonstrasi dan membuka barikade di jalan di luar penjara El Rodeo, berteriak seperti suara tembakan yang sampai ke dinding (kompleks penjara).

Beberapa pejabat mengatakan satu tentara telah tewas dan sekitar 20 tentara Garda Nasional lainnya terluka dalam tembak-menembak dengan tahanan.

"Kami harus melaksanakan wewenang kami untuk melindungi nyawa pada tawanan," kata Wakil Presiden Elias Jaua. "Perintah Presiden Hugo Chavez adalah untuk tidak menimbulkan korban ... tapi keputusan itu mahal bagi Garda Nasional."

Pemerintah tidak mengungkapkan berapa banyak tawanan yang tewas dalam kekerasan Jumat, tapi surat kabar independen Ultimas Noticias mengatakan di laman Internetnya bahwa 11 tawanan telah tewas dan 26 yang lain terluka, dengan menyebutkan kontak dengan tahanan di El Rodeo.

Chavez, yang berada di Kuba untuk perawatan medis, telah memerintahkan pembentukan Kementerian Penjara pekan ini untuk berusaha menenangkan penjara, tempat para tawanan bersenjata berat sering menguasai seluruh blok dan menggunakan telpon selular untuk mendalangi kejahatan di luar (penjara).

Beberapa aktivis mengatakan para tawanan di El Rodeo saling menyerang dan menembak selama sembilan jam pada Ahad lalu, tanpa intervensi dari para sipir, sementara membuat panik keluarga yang berkumpul di luar penjara.

Pada Jumat, keluarga tawanan melempari kendaraan Garda Nasional dengan batu ketika mereka cepat menuju ke penjara itu. Beberapa dari mereka mengolesi wajah mereka dengan pasta gigi untuk menangkal efek gas air mata.

Wakil menteri keamanan warga, Nestor Reverol, mengatakan pemerintah sekarang telah mengendalikan sekitar 3.500 tawanan, atau sekitar tiga perempat penghuni penjara itu -- yang pada awalnya dibangun untuk menahan 750 orang.

"Luka tembakan senjata yang diderita oleh tentara yang telah dievakuasi disebabkan oleh senapan berkekuatan tinggi yang digunakan oleh tawanan," kata Reverol pada media negara.

"Kami memiliki lebih dari 3.500 tentara yang menempatkan diri mereka dalam risiko."

El Rodeo berada di kota Guarenas, di timur ibukota Venezuela, Caracas. Pembunuhan besar-besaran di penjara bukan baru bagi Venezuela dan merentang ke belakang lama sebelum Chavez berkuasa pada 1999.

Dalam barangkali insiden terburuk, sekitar 130 tawanan terbakar atau diserang hingga tewas dengan parang dalam perang geng pada 1994 di penjara Sabaneta di kota Maracaibo di Venezuela barat.

Tahun lalu, 476 tawanan tewas di penjara-penjara Venezuela, menurut sebuah lembaga swadaya masyarakat yang melacak kekerasan dalam penjara, sementara 124 tewas dalam kuartal pertama tahun ini saja.

(Uu.SYS/A/S008/A/S004) (*)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011