Padang (ANTARA News) - Group musik Slank mendukung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dalam memberantas kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.

"Kita tetap mendukung KPK dalam memberantas kasus korupsi yang tejadi d Indonesia sejak ditetapkan sebagi duta anti korupsi," kata Kaka, vokalis Slank, di Padang, Minggu.

Menurut dia, Slank terus menggugah kesadaran masyarakat untuk memerangi praktik korupsi yang terjadi di Indonesia.

"Korupsi saat ini bukan lagi menjerat kalangan atas, tetapi juga mewabah di kalangan masyarakat," katanya.

Dia mengemukakan, Slank juga memberikan semangat kepada generasi muda untuk tetap anti-korupsi.

"Semua ini dilakukan untuk menyelamatkan generasi bangsa ke depannya agar tidak terlibat korupsi," ujarnya.

Dia mengatakan, "Gerakan yang kami bangun ini tidak hanya di panggung seperti biasanya, tapi juga di event Soundrenaline juga."

"Bagaimana pun musik adalah satu momen yang sangat pas untuk menyampaikan satu pesan, sehingga bisa dilakukan aplikasi secara nyata juga dari kita untuk kita secara bersama," katanya.

Album "Jurus Tandur" yang diluncurkan tahun ini dinilai Kaka, mengangkat fenomena sosial yang saat ini berkembang di tengah masyarakat, salah satunya soal korupsi.

"Dalam album 'Jurus Tandur' ini ada 16 lagu, yang mengangkat fenomena sosial masyarakat, diman salah satunya soal korupsi," kata Kaka.

Menurut dia, Slank juga siap membangun posko pengaduan korupsi di berbagai daerah, untuk membantu menanggulangi masalah korupsi yang tidak berkesudahan itu.

Pembentukan posko, menurut dia, adalah hal yang tidak terlalu sulit, karena grup musik yang terkenal lewat tembang "Balikin" itu memiliki penggemar fanatik yang disebut Slankers.

"Jika dari pusat memerintahkan untuk membentuk posko-posko anti-korupsi, maka Slankers di daerah akan segera membentuk," kata Kaka.

Dia menyatakan, saat ini mental anti-korupsi dari para Slankers yang ada di Indonsia sudah terlihat mulai terbentuk.

"Saat ini sudah ada empat kota di Indonesia yang para Slankers-nya selalu membayar tiket masuk, ketika menonton konser Slank. Padahal, sebelumnya mereka sulit sekali untuk melakukan itu," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011