Yogyakarta (ANTARA News) - Perubahan iklim merupakan salah satu faktor yang berperan dalam perkembangan wereng batang cokelat yang merupakan hama tanaman padi, kata pakar pertanian dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Triwibowo Yuwono.

"Curah hujan yang cukup tinggi di musim kemarau pada 2010 memberikan kondisi mikroklimat yang lembab, sehingga kondusif bagi tumbuh kembang hama wereng batang cokelat," katanya di Yogyakarta, Kamis.

Selain itu, menurut dia, tidak adanya rotasi tanaman dan pola tanam padi yang tidak serempak juga menjadi penyebab meningkatnya populasi wereng batang cokelat. Dengan penanaman yang tidak serempak menjadikan pakan selalu tersedia bagi wereng.

"Oleh karena itu, kami mengimbau petani agar menanam padi secara serempak, dengan varietas tanaman dan umur yang sama dapat meminimalkan serangan wereng. Selain itu, juga menekan semaksimal mungkin penggunaan pestisida dalam pengendalian hama tersebut," katanya.

Ia mengatakan keberhasilan mengatasi wereng batang cokelat sangat ditentukan oleh kecepatan dan akurasi dalam mengambil keputusan serta skala pengelolaan yang mampu mengurangi terjadinya migrasi secara besar-besaran dan terus menerus.

Oleh karena itu, kerja sama dan sinergi antara perguruan tinggi, Kementerian Pertanian, dan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk mengatasi masalah wereng batang cokelat dan organisme pengganggu lainnya agar kebutuhan beras nasional tercukupi.

"Keterlibatan berbagai pihak secara intensif sangat mungkin mampu mengekstrapolasi keberhasilan mengatasi hama wereng batang cokelat," kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.(*)

(L.B015*H010/B/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011