Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memutuskan untuk membagikan dividen total sebesar Rp3,743 triliun dari laba bersih tahun buku 2010 senilai Rp6,24 triliun.

Direktur Utama PGAS, Hendi Prio Santoso, usai RUPST di Jakarta, Senin, mengatakan nilai pembagian dividen total untuk kinerja 2010 itu setara dengan 60 persen dari total nilai laba bersih perusahaan di 2010 yang sebesar Rp6,24 triliun.

"Telah disepakati pembagian dividen sebesar 60 persen dari total laba bersih kami di tahun 2010. Itu nilai totalnya sebesar Rp3,743 triliun, dan sebesar Rp247,244 miliar diantaranya telah kami bagikan sebagai dividen interim pada 4 Januari 2011 lalu. Saat itu tiap pemegang saham menerima Rp10,2 per lembar saham," ujar dia.

Ia mengatakan, sisa dividen tunai yang akan dibagikan sebesar Rp3,496 triliun atau setara dengan Rp144,24 per lembar saham.

"Dengan kinerja keuangan yang cukup bagus di tahun lalu, kami berkomitmen untuk memberikan apresiasi pada pemegang saham berupa pembagian dividen hingga di atas 50 persen dari laba bersih," katanya.

Ia menambahkan, ke depannya perusahaan akan terus berupaya melakukan pengembangan bisnis perusahaan melalui perluasan jaringan infrastruktur dan proses transformasi perusahaan ke arah "beyond pipeline".

"Dalam pelaksanaannya kami berharap terus mendapat support dari seluruh stakeholder agar usaha kami dalam memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri dapat berhasil dengan baik dan memberikan kontribusi kepada percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.

Ia juga mengatakan, PGAS menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 200 juta dolar AS pada 2011 yang didapat dari kas internal.

Direktur Keuangan PGAS Riza Pahlevi menambahkan, dana belanja modal 2011 akan digunakan untuk pembangunan LNG receive terminal, penyelesaian pembayaran kegiatan investasi di tahun sebelumnya, dan penambahan jalur distribusi.

Dana belanja modal perusahaan itu, dikatakannya, belum termasuk dana untuk akuisisi yang mungkin akan dilakukan perusahaan.

"Pinjaman memungkinkan jika kita akan melakukan akuisisi," kata dia.

Sementara sepanjang 2010 perseroan membukukan nilai pendapatan di 2010 yang sebesar Rp19,77 triliun atau tumbuh sebesar 9,71 persen dibanding pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,02 triliun.

(KR-ZMF/R010)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011