berada di beberapa wilayah langganan kebakaran hutan dan lahan
Dumai (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Riau di Pekanbaru menyatakan saat ini di wilayah Riau dan banyak lagi di Sumatera, bermunculan sekitar 36 titik api.

Analis BMKG Riau, Warih Puji Lestari, di Kota Dumai, Selasa, menguraikan, 36 titik api tersebut terpantau oleh Satelite NOAA 18 berada di beberapa wilayah langganan kebakaran hutan dan lahan.

"Meliputi Provinsi Jambi sebanyak tiga titik api, Sumatra Selatan empat, dan Sumatra Barat satu titik. Selebihnya atau sekitar 28 titik api lagi terdeteksi di Provinsi Riau," katanya.

Sebanyak 28 titik api di Riau, kata Warih, di antaranya terdapat di Kabupaten Siak, Kampar, Bengkalis dan Indragiri Hulu, masing-masing satu titik api.

Selanjutnya, sambung Warih, Kabupaten Kuantansingingi dua titik, Kota Dumai tiga, Kabupaten Pelalawan lima dan Rokan Hilir sebanyak 14 titik api.

"Jumlah titik api pada hari ini berkurang dibandingkan kemarin yang sempat terpantau sebanyak 62 titik api di Sumatra, dengan sebaran terbanyak tetap di Riau yakni 43 titik api," ujarnya.

Dari analisa perkiraan cuaca, kata Warih, hingga empat hari kedepan sebagian besar wilayah Riau diprediksi masih akan "dikepung" cuaca terik.

Kemungkinan hujan untuk beberapa hari ke depan menurut Warih, hanya terjadi di sebagian kecil wilayah Riau.

"Melihat dari arah angin awan penghujan jendrung bergerak dari tenggara dan barat daya yang menyebabkan hujan hanya akan terjadi di Riau bagian barat, yakni Kabupaten Kuantansingingi dan Kampar.

Namun intensitas hujan disana hanya ringan dan sifatnya lokal. Hujan ringan di dua wilayah itu kemungkinan terjadi pada malam dan dini hari," urainya.

Kondisi minim hujan tersebut menurut Warih, sangat memungkinkan bertambahnya jumlah titik api, terutama di beberapa wilayah rawan kebakaran lahan dan hutan seperti Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Siak dan Kota Dumai.

"Tidak menutup kemungkinan kemunculan titik api hingga beberapa hari kedepan akan bertambah mengingat minimnya potensi hujan, khususnya di Riau," demikian Warih Puji Lestari.
(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011