Lebak (ANTARA News) - Mantan tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Lebak, Banten, akan diberi pelatihan kewirausahaan agar mereka dapat menciptakan usaha sendiri sehingga tidak perlu kembali bekerja di luar negeri.

Kepala Bidang Penempatan dan Tenaga Kerja Luar Negeri, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Lebak, Suprapto, Rabu, mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan mantan TKI untuk keperluan memberikan pelatihan kewirausahaan.

Dengan pelatihan kewirausahaan, mereka diharapkan memiliki jiwa usaha untuk kemandirian hidup serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Selain itu untuk memotivasi mereka agar menjadi seorang `enterpreneur` sehingga tidak kembali bekerja di negara orang.

Sebetulnya, kata dia, hasil komoditas perkebunan dan pertanian di Kabupaten Lebak cukup melimpah, yang dapat diberdayakan oleh mantan TKI sehingga menghasilkan pendapatan ekonomi.

"Saya kira pelatihan kewirausahaan ini positif untuk memotivasi jiwa usaha mereka," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya menemui kendala karena tidak ada data pasti jumlah mantan TKI tersebut. Selain itu juga belum ada kepengurusan tingkat kabupaten.

"Kami berharap dalam waktu dekat bisa terdata mantan TKI agar mereka bisa mengikuti pelatihan kewirausahaan," katanya.

Menurut dia, pelatihan kewirausahaan ini untuk mendorong mereka membuka usaha secara mandiri.

Ia mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan kepada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah agar dikeluarkan peraturan gubernur tentang masalah itu.

Dia juga mengatakan, pelatihan ketrampilan itu akan ditindaklanjuti untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Saya berharap pergub segera dikeluarkan untuk melakukan pembinaan pada mantan TKI," jelasnya.

Sementara itu, Onah (35), mantan TKI warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, mengatakan, berharap ada pelatihan kewirausahaan dan ketrampilan karena selama dua tahun terakhir dirinya tidak bekerja ke Arab Saudi.

"Saya bingung karena tidak memiliki pekerjaan lagi setelah tidak menjadi TKI," katanya.(*)
(U.KR-MSR/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011